Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah Menteri Luar Negeri negara-negara anggota Gerakan Non Blok disela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-16 GNB di Bali.

Setelah acara pembukaan KTM ke-16 GNB di Nusa Dua, Rabu, Menlu RI bertemu dengan sejumlah Menlu di antaranya adalah Menlu Tunisia Muhamed Mouldi Kefi, Menlu Selandia Baru Murray McCully, dan Menlu Luxemburg Jean Asselborn.

Selain itu, Menlu RI juga mengadakan pertemuan dengan Menlu Afghanistan Zalmai Rassoul, Menlu Azerbaijan Elmar Mammyadarov, Menlu Kuwait Sheikh Mohammad Al-Sabah Al-Salem Al Sabah dan Menlu Republik Slovenia Samuel Zbogar pada hari ketiga pelaksanaan KTM ke-16 GNB ini.

Sebelumnya, Menlu juga telah mengadakan pertemuan dengan Menlu Timor Leste Zacarias Albano da Costa, Menlu Korea Utara Pak Ui Chun, dan Menlu Mesir Nabil Abdalla El-Araby.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pihak membahas tentang hubungan serta kerja sama antara kedua negara.

Sementara itu, pada Rabu (25/5), KTM ke-16 GNB resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. KTM ke-16 diselenggarakan bertepatan dengan peringatan 50 tahun GNB.

Menlu RI dalam pembukaan KTM ke-16 menyampaikan, GNB adalah forum penting bagi negara anggotanya untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi masalah dunia yang terjadi akhir-akhir ini.

Terinspirasi dari Dasa Sila Bandung dan Piagam PBB, GNB merencanakan dunia yang lebih damai dan saling bekerja sama. Dengan memperkuat prinsip Dasa Sila Bandung sebagai dasar, GNB perlu memperbarui usaha Gerakan dalam konteks menuju perubahan dunia.

Dalam kesempatan tersebut, Marty juga menegaskan bahwa GNB merupakan bagian dari solusi dari tantangan global dalam 50 tahun ke depan dan seterusnya.

Sementara itu, GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I di Beograd, Yugoslavia 1961 yang dihadiri 25 negara anggota.

Tujuan utama GNB semula difokuskan pada upaya dukungan bagi hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara-negara anggota.

(H017/C004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011