Stockhlom (ANTARA News/Reuters) - Gunung berapi di Islandia, Grimsvotn, lebih banyak menghasilkan asap atau uap daripada abu dan seharusnya akan kembali tenang dalam beberapa hari sehingga gangguan terhadap penerbangan di kawasan Eropa utara akan berkurang, kata polisi nasional, Kamis.

Letusan gunung berapi Grimsvotn selama akhir pekan lalu, yang lebih kuat dari ledakan gunung berapi lain satu tahun lalu di kawasan yang sama, telah menimbulkan kekacauan yang jauh lebih sedikit bagi para wisatawan dengan adanya aturan baru untuk penerbangan. Tapi hal itu telah memunculkan ketidakselarasan di antara para otoritas yang memutuskan keselamatan penerbangan.

"Gunung ini masih aktif, tapi hanya mengeluarkan uap dan asap," kata Hjalmar Bjorgvinsson, inspektur polisi nasional, kepada Reuters.

"Saya harap dalam beberapa hari (gunung berapi) itu akan kembali diam. Semuanya bergerak ke arah yang benar," ujarnya.

Badan urusan lalu lintas udara Eropa, Eurocontrol, mengatakan pihaknya memperkirakan abu awan yang dihasilkan gunung itu akan berkurang dan tidak melihat potensi gangguan besar untuk perjalanan di Eropa pada Kamis.

Letusan tersebut memaksa pembatalan penerbangan di Skotlandia, utara Inggris, Jerman dan beberapa bagian di Skandinavia.

Ahli geofisika mengatakan bahwa yang terburuk tampaknya telah selesai dan gunung itu tampaknya tidak akan memuntahkan sejumlah besar abu lagi, meskipun aktivitas gunung berapi sangat tidak terduga.

Abu awan dari Grimsvotn - gunung berapi paling aktif di Islandia - naik setinggi 20 km (12 mil) ke langit setelah letusan namun secara bertahap menurun sebelum kemudian menghilang pada Rabu pagi.

Lebih dari 10 juta orang terkena dampak dari kebijakan penutupan wilayah udara Eropa selama enam hari ketika Eyjafjallajokull meletus tahun lalu, yang menimbulkan kerugian penerbangan senilai hampir 2 miliar dolar AS.

Prosedur baru diputuskan oleh para perusahaan penerbangan untuk membuat penilaian tentang keamanan penerbangan melalui abu, dengan koordinasi dengan badan yang berwenang, khususnya Pusat Penasehat Tentang Abu Vulkanik di British Met Office dan badan-badan penerbangan sipil lainnya.(*)
(G003/H-AK) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011