Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengapresiasi kehadiran tokoh nasional pada Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-66, 1 Juni 2011.

"Saya senang dan puas melihat kehadiran para pemimpin nasional yang memperingati Hari Lahir Pancasila," kata Ibas melalui rilis yang diterima antaranews.com, Jakarta, Rabu.

Dirinya menyambut positif acara tersebut sebab rangkaian pidato kebangsaan oleh tokoh-tokoh nasional dinilainya mampu menyatukan dan mempererat hubungan para pemimpin bangsa.

Menurutnya, kehadiran Pancasila harus terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa, apalagi ketika nilai-nilai tersebut mulai terkikis.

"Sebagai ideologi yang hidup, Pancasila sepatutnya tidak tergoyahkan. Dewasa ini, maraknya nuansa degradasi tentang pemahaman Pancasila itu harus dijadikan introspeksi bersama. Pemahaman Pancasila sebagai pemersatu bangsa, harus selaras dengan pengamalan butir-butirnya dalam kehidupan bermasyarakat," tambahnya.

Namun demikian, Ibas menambahkan konsensus bukan saja terlihat dari banyaknya pemimpin dan tokoh yang hadir. Tapi dapat diindikasikan dari hasil survei yang kredibel.

"Survei BPS akhir Mei lalu tentang bagaimana masyarakat Indonesia memandang Pancasila patut dijadikan panutan untuk mempertahankan dan peningkatan edukasi pemahaman ideologi Pancasila," ujarnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, baik Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi ataupun orde-orde lainnya di masa depan tidak akan mampu mengganti peran Pancasila sebagai "way of life".

"Pancasila sudah seharusnya menjadi pedoman hidup menuju Indonesia yang lebih bermartabat, berkarakter, dan sejahtera," tandasnya.(*)
(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011