Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda berusaha fokus tetapi tidak bisa mengingat apapun? Bisa jadi tanda kurang konsentrasi. Hal ini bisa terjadi karena otak kanan dan kiri tidak bekerja secara maksimal.

Anda bisa meningkatkan kinerja kedua belah otak dengan melakukan brain gym, serangkaian gerakan sederhana yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja otak dan menunjang pembelajaran. Simak gerakan yang bisa Anda coba, dikutip dari siaran resmi, Kamis.
 
Putaran leher (neck rolls)

Gerakan pertama dimulai dari bagian kepala. Gerakan ini mudah, Anda bisa melakukannya di mana saja. Cukup tegakkan bahumu, tundukkan kepalamu ke depan, lalu putar kepala ke sisi kanan dan kiri.

Dengan melakukan putaran leher, Anda bisa meredakan rasa tegang di bagian leher. Selain itu, Anda juga dapat meningkatkan penglihatan dan pendengaran karena gerakan ini membantu mata dan telingamu bekerja sama dengan baik.

Baca juga: Mendengarkan musik bisa jaga kesehatan otak

Baca juga: Manfaat kenari, jaga kesehatan otak hingga tingkatkan kesuburan


Gerakan silang (cross crawl)

Gerakan silang dilakukan dengan menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri dengan kaki kanan. Tidak hanya diam di tempat, Anda juga bisa sambil berjalan saat melakukan gerakan silang.

Gerakan ini punya banyak manfaat. Melalui gerakan silang, Anda bisa meningkatkan koordinasi kiri dan kanan, memperbaiki pernapasan dan stamina, serta meningkatkan pendengaran dan penglihatan.

Delapan tidur (lazy 8)

Untuk gerakan kali ini, Anda bisa membuat angka 8 namun secara horizontal di udara. Kepalkan tanganmu dan sisakan jari jempol, kemudian buat angka 8 tidur dari sebelah kiri.

Matamu harus mengikuti gerakan angka 8 tersebut. Lakukan gerakan ini 3 kali untuk setiap tangan dan 3 kali untuk kedua tangan. Saat matamu mengikuti gerakan angka 8, ternyata Anda sedang mengaktifkan dan mengintegrasikan mata kiri dan kanan. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kemampuan penglihatan.

Coretan ganda (double doodle)

Terlihat dari namanya, gerakan ini merupakan gerakan menggambar bentuk dengan kedua tangan secara bersamaan. Misalnya jika Anda ingin menggambar bentuk hati, Anda bisa menggambar sisi sebelah kanan menggunakan tangan kanan dan sisi sebelah kiri menggunakan tangan kiri secara bersamaan, hingga berbentuk hati.

Gerakan ini baik untuk koordinasi tangan dan mata. Jika dilakukan secara rutin, Anda bisa meningkatkan kemampuan penglihatan dan olahraga.

Baca juga: Kopi bagus untuk otak kecuali Anda lakukan tiga kesalahan ini

Mengisi energi (the energizer)

Gerakan ini pas untukmu yang sedang duduk di depan meja belajar. Untuk melakukan gerakan mengisi energi, letakkanlah lengan bawah dan tangan di meja, sejajar pundak dengan jari tangan sedikit miring ke dalam.

Lalu, dekatkan badanmu hingga menyentuh meja. Tarik napas sambil menahan punggung, tengkuk, dan kepala tetap tegak. Terakhir, hembuskan napas sambil menurunkan lalu menaikkan dagu. Gerakan mengisi energi berfungsi untuk menenangkan sistem saraf pusat dan memperbaiki postur tubuh.

Gerakan silang berbaring (cross crawl sit-ups)

Sekarang, waktunya Anda berbaring di atas karpet di lantai untuk melakukan gerakan silang berbaring. Angkat sedikit kepala dan kakimu, lalu satu tangan menyentuh lutut arah berlawanan secara bergantian.

Jangan lupa menggerakkan kakimu seperti main sepeda. Melakukan gerakan silang berbaring secara rutin dapat memperkuat otot perut, melegakan punggung bagian bawah, dan mengaktifkan kedua belah otak secara bersamaan sehingga mudah menerima pelajaran.

Pernapasan perut (belly breathing)

Bicara soal brain gym, gerakan yang satu ini tidak boleh ketinggalan. Seperti namanya, gerakan ini akan mengajarkan Anda cara bernapas lewat perut. Ini penting karena bernapas dengan perut akan menyediakan cukup oksigen agar otak bekerja maksimal.

Bagaimana cara melakukan pernapasan perut? Pertama, letakkan kedua tanganmu di atas perut. Lalu, kosongkan paru-paru dengan membuang napas pendek. Setelah itu, barulah Anda bisa menarik, menahan, dan membuang napas dalam hitungan masing-masing 3 detik.

Baca juga: 6 Kegiatan yang Dapat Menstimulasi Kinerja Otak Anak

Baca juga: Gejala pendarahan otak yang perlu diwaspadai

Baca juga: Alasan ingatan menurun bahkan mulai usia 20 tahun-an

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021