Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Semakin kita menjaga pola makan, ternyata itu mempengaruhi pola bakteri di usus kita yang menghasilkan zat yang mempengaruhi otak
Jakarta (ANTARA) - Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) dr Darien Alfa Cipta SpKJ MSc FRSPH mengatakan kesehatan usus kecil memiliki pengaruh pada kesehatan otak.
 
"Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Semakin kita menjaga pola makan, ternyata itu mempengaruhi pola bakteri di usus kita yang menghasilkan zat yang mempengaruhi otak, " ujar Darien dalam acara buka bersama UPH di Jakarta, Selasa.
 
Kondisi itu, lanjut dia, bisa mempengaruhi depresi dan daya ingat. Seseorang yang memiliki kondisi usus yang tidak sehat, rentan mengalami penyakit degeneratif yang berkaitan dengan otak seperti demensia dini hingga alzheimer.
 
"Banyak penderita depresi yang kita temukan dalam beberapa waktu terakhir, dan ternyata setelah diteliti mengalami peradangan pada ususnya, " terang psikiater di RS Siloam Karawaci.

Baca juga: Kematian Lisa Marie Presley disebabkan karena obstruksi usus kecil

Seseorang yang mengalami peradangan pada ususnya lebih rentan mengalami depresi, dibanding orang yang memiliki usus kecil yang sehat. Misalnya jika seseorang yang memiliki usus kecil yang sehat jika mengalami masalah maka akan segera bangkit.

"Akan tetapi jika usus kecilnya tidak sehat, maka akan stres menghadapi masalah dan makin lama jadi makin berat, " jelas dia.
Menurut dia, gangguan kesehatan usus kecil tidak terjadi dalam waktu singkat. Akan tetapi akumulasi dalam jangka waktu lama. Penyebab utamanya sebagian besar adalah makanan yang diproses secara berlebihan, makanan berpemanis, tepung, dan makanan tidak sehat lainnya.
 
Untuk menjaga kesehatan usus kecil, perlu memakan makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik. Selain itu, kebiasaan puasa juga dapat meningkatkan kesehatan usus kecil.
 
"Makanan fermentasi tetapi yang alami bukan yang kimia buatan, ditambah sayuran yang kaya serat, " katanya.
 
Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Siloam Karawaci, dr Ian Huang SpPD, mengatakan kebiasaan puasa memiliki dampak baik bagi kesehatan tubuh yakni tubuh melakukan autophagy yakni proses tubuh membersihkan dan mendaur ulang protein dan komponen sel lama yang rusak atau abnormal. Autophagy tersebut penting dalam menjaga kesehatan sel.

Baca juga: Dokter: Kecil, peluang hidup bayi dengan usus di luar perut
 
 
 

Pewarta: Indriani
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024