London (ANTARA News) - Pasar saham Eropa sebagian besar menurun pada Senin waktu setempat dan euro kehabisan tenaga karena investor tampak tidak yakin dengan berita "bailout" lain untuk Yunani yang kekurangan uang dan setelah penurunan tajam di Tokyo.

Indeks FTSE 100 dari saham utama di London naik 0,14 persen menjadi 5.863,16 poin, sementara indeks DAX di Frankfurt turun 0,35 persen menjadi 7.084,57 poin dan di Paris indeks CAC 40 turun 0,70 persen menjadi 3.863,40 poin.

Mata uang tunggal Eropa sempat mencapai tertinggi satu bulan 1,4658 dolar setelah Yunani memastikan kesepakatan baru dana penyelamatan Uni Eropa-IMF sementara data ketenagakerjaan mengecewakan menghancurkan optimisme atas pemulihan ekonomi AS.

Namun, unit bersama zona euro kemudian ditarik kembali ke 1,4619 dolar, turun dari 1,4637 dolar di New York pada akhir Jumat.

Uni Eropa, Dana Moneter Internasional dan Bank Sentral Eropa, Jumat mengatakan, mereka telah sepakat untuk memperpanjang dana tahap berikutnya di bawah paket penyelamatan utang Yunani, kemungkinan besar pada Juli.

Itu mengurangi kekhawatiran atas kemungkinan kemacetan program bailout 110 miliar euro (160 miliar dolar AS) IMF-Uni Eropa untuk Athena, dengan kemungkinan kerusakan jaminan besar untuk zona euro pada umumnya.

Athena juga dapat mengharapkan bailout baru, yang direncanakan berjumlah sekitar 60 miliar euro, tetapi para pendukung internasional menginginkan kontrol lebih besar atas perbaikan ekonomi radikal.

Namun, "... pasar tampaknya tidak terlalu puas dengan hasil diskusi Jumat antara Yunani dan IMF/Uni Eropa sehingga kita bergerak sedikit lebih rendah," kata analis Capital Spreads, Simon Denham.

Di tempat lain di Eropa, Amsterdam berakhir turun 0,31 persen, Brussels merosot 0,44 persen, saham Swiss turun 0,58 persen, Madrid turun 1,24 persen dan Milan turun 1,37 persen.

"Dengan tidak adanya statistik makroekonomi dan hasil perusahaan investor terus mencerna indikator miskin dirilis di Amerika Serikat minggu lalu," kata Renaud Murail pialang di Barclays Bourse.

Data pekerjaan yang dirilis menunjukkan ekonomi AS menambahkan 54.000 pekerjaan pada Mei dan tingkat pengangguran naik menjadi 9,1 persen, titik tertinggi sejak Desember.

"Prospek ekonomi AS sangat tidak pasti," kata direktur eksekutif Southern Cross Equities, Charlie Aitken di Sydney.

Penurunan saham bank menarik pasar saham AS lebih rendah pada pembukaan perdagangan Senin, setelah peringatan risiko berkelanjutan di sektor ini dan data ekonomi buruk yang bisa menekan pendapatan mereka.

Citigroup memimpin penurunan, kehilangan 3,7 persen, Bank of America turun 2,3 persen, JPMorgan Chase turun 2,4 persen, dan Wells Fargo turun 2,6 persen.

Pada 16.00 GMT Dow Jones Industrial Average turun 0,14 persen menjadi 12.133,66 poin.

Indeks saham teknologi Nasdaq turun 0,13 persen menjadi 2.729,11 poin, sedangkan indeks S&P yang lebih luas kehilangan 0,35 persen menjadi 1.295,59 poin.

"Ketidakpastian ekonomi global, memilik tanda-tanda aktivitas melambat, diperburuk oleh laporan tenaga kerja suram AS pada Jumat, telah menghambat sentimen baru-baru ini," kata analis Charles Schwab.

Saham Asia melemah pada Senin karena Tokyo ditarik lebih rendah oleh penurunan tajam TEPCO dan setelah data pekerjaan buruk di AS menunjukkan sebuah pemulihan yang terhuyung-huyung dalam perekonomian terbesar di dunia.

Saham utilitas adalah pencetak penurunan terbesar pada Nikkei setelah dilaporkan bahwa utilitas akan mencatat kerugian besar-besaran menyusul krisis di perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Perdagangan di seluruh kawasan itu tipis, dengan lima pasar tutup untuk hari libur umum, termasuk Shanghai, Hong Kong dan Seoul.

Tokyo kehilangan 1,18 persen dan Sydney turun 0,31 persen.

Data pekerjaan AS yang buruk minggu lalu juga mendorong perdagangan di pasar valas.

"Laporan kerja tampaknya telah mendorong spekulasi tambahan tentang babak baru pelonggaran kuantitatif oleh Fed," kata Todd Elmer di CitiFX.

Itu mungkin akan menunda lebih lanjut setiap kenaikan suku bunga AS, sementara harapan bahwa Bank Sentral Eropa pekan ini akan mengindikasikan rencananya untuk membuat kenaikan kedua suku bunga tahun ini.

"Pasar mengharapkan komitmen untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juli melalui pengumuman `kewaspadaan yang kuat`," kata analis Adrian Schmidt dari Lloyds.

Di London pada Senin, euro berpindah tangan pada 1,4619 dolar terhadap 1,4637 dolar di New York pada akhir Jumat, di 117,29 yen(117,48), 0,8932 pound (0,8909) dan 1,2225 franc Swiss (1,2204).

Dolar berada pada 80,23 yen (80,25) dan 0,8362 franc Swiss (0,8335). Pound berada pada 1,6364 dolar (1,6424).

Di London Bullion Market, emas naik menjadi 1.549 dolar per troy ons dari 1.540 dolar pada akhir Jumat. (A026/B012/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011