Jika ingin melihat seperti apa kualitas suatu bangsa, bisa dinilai dari kondisi jalan raya baik secara fisik maupun prilaku penggunanya. Jika jalannya baik serta penggunanya tertib, maka bisa dipastikan bangsa tersebut juga memiliki kondisi yang baik
Padang (ANTARA News)- Sosiolog Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Drs. Alfitri,M.Si mengemukakan bahwa kondisi jalan raya bisa digunakan untuk mengukur kualitas suatu bangsa.

"Jika ingin melihat seperti apa kualitas suatu bangsa, bisa dinilai dari kondisi jalan raya baik secara fisik maupun prilaku penggunanya. Jika jalannya baik serta penggunanya tertib, maka bisa dipastikan bangsa tersebut juga memiliki kondisi yang baik," kata Alfitri, di Padang, Selasa.

Hal tersebut disampaikannya dalam Seminar Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, yang diselenggarakan Komite II DPD RI bekerja sama dengan Universitas Andalas.

Menurut Alfitri, jalan raya merupakan etalase suatu bangsa yang bisa dijadikan ukuran untuk melihat kualitas negara tersebut.

"Di luar negeri hal pertama yang akan dinilai dari suatu negara adalah kondisi jalannya apakah baik, dan apakah penggunanya berlaku tertib," ujarnya.

Demikian juga dengan di daerah, jika ingin melihat perkembangan suatu daerah bisa dinilai dari kondisi jalannya serta perilaku pengendara dalam berlalu-lintas.

Sementara itu, Angggota Komisi II DPD RI Riza Falevi mengatakan jalan merupakan kebutuhan yang sangat vital sebagai penunjang aktivitas ekonomi serta mempercepat pertumbuhan sektor riil yang akan memberi banyak memanfaat dalam meningkatkan perekonomian nasional.

"Berdasarkan data Dirjen Bina Marga Kementerian PU, hanya 50 persen jalan di Tanah Air yang kondisinya baik," kata Riza.

Menurut Riza Falevi, permasalahan yang sering ditemukan adalah tidak berimbangnya perbandingan antara jumlah kendaraan dengan panjang jalan serta rendahnya mutu jalan serta tidak memperhatikan beban kendaraan yang melewati.

"Alokasi penerimaan negara dari pajak kendaraan serta bahan bakar belum difokuskan untuk pengembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi darat," kata dia.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011