Paris (ANTARA) - Kasus baru COVID-19 Prancis menyentuh rekor pada Jumat (31/12), yakni 232.200 kasus, saat negara itu bersiap merayakan Tahun Baru.

Banyak pesta kembang api dibatalkan dan masyarakat diminta untuk memakai masker.

Selama tiga hari berturut-turut kasus harian COVID-19 Prancis berada di atas 200.000, menjadikan negara itu salah satu episentrum saat gelombang infeksi Omicron melanda seluruh Eropa.

Jumlah kasus di Prancis jauh di atas Italia dan Inggris, yang juga melaporkan rekor baru pada Jumat dengan masing-masing 144.243 dan 106.122 kasus.

Di Paris pertunjukan kembang api pada malam Tahun Baru yang berpusat di Arc de Triomphe dan Champs d'Elysees dibatalkan sebab otoritas setempat mengaku khawatir acara tersebut dapat menyebabkan kerumunan besar sehingga mengabaikan jarak sosial.

Masyarakat masih dapat menyaksikan malam pergantian tahun di rumah mereka tanpa pembatasan.

Bar, kafe dan restoran akan dibuka seperti biasa, meski mereka telah diimbau untuk tutup pukul 02.00 waktu setempat pada 1 Januari dan hanya melayani pengunjung yang makan di tempat.

Acara joget-joget di hotel dan kelab malam juga dilarang oleh otoritas setempat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rumah anggota parlemen Prancis diserang pengunjuk rasa anti vaksinasi
Baca juga: Kabar COVID-19 dunia, dari 'lockdown' Xian hingga rekor Prancis
Baca juga: Prancis: Perjalanan ke wilayah luar negeri wajib disertai tes COVID

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022