Jakarta (ANTARA News) - Australia tetap memasukkan daging beku ke Indonesia meskipun mengancam akan menghentikan ekspor sapi ke Tanah Air, demikian Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Rabu.

Suswono menyatakan, pemerintah Australia telah memberitahukan pihaknya bahwa penghentian ekspor itu hanya untuk sapi bakalan selama enam bulan, sedangkan ekspor daging beku dan sapi perah tetap berjalan.

Dia mengakui, penghentian tersebut dilakukan akibat tekanan LSM Australia yang menemukan indikasi rumah pemotongan hewan (RPH) melakukan pemotongan tidak sesuai standard animal walfare atau perlakuan hewan.

Menurut Suswono, penghentian ekspor itu seharusnya membuat importir memanfaatkan sapi lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Masuknya sapi impor selama ini, tambahnya, membuat harga sapi lokal jatuh karena hanya dihargai Rp22.000 per kilogram.

Berkaitan dengan hasil investigasi LSM Autralia, Suswono berjanji untuk memverifikasi rumah potong hewan untuk memastikan tidak ada pelanggaran standard animal welfare.

"Saya berjanji akan mengumumkan nama-nama RPH yang memenuhi standar yang ditetapkan," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurni memastikan stok daging sapi akan mencukupi kebutuhan konsumsi domestik, kendati Ausralia menyetop pengiriman sapi bakalan ke Indonesia.(*)

S025/N002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011