Diperlukan kolaborasi yang apik semua pihak untuk dapat membangun fondasi program-program pengembangan ekspor
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan nota kesepahaman (MoU) sebagai upaya mengembangkan kapasitas industri kecil dan menengah (IKM), koperasi, BUMDesa, BUMDESMA, serta usaha kecil dan menengah (UKM) untuk berorientasi ekspor.

Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F Anwar mengungkapkan potensi besar Sumatera Barat untuk pasar ekspor, salah satunya kuliner rendang yang telah diakui menjadi salah satu makanan terlezat di dunia.

“Di Bulgaria, terdapat satellite kitchen yang memiliki kebutuhan memproduksi 30 ton rendang per bulan untuk didistribusikan ke berbagai negara di Eropa,” ujar Chesna di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, lanjutnya, LPEI akan memberikan pendampingan kepada pelaku ekspor di Sumatera Barat melalui Coaching Program for New Exporters (CPNE), Program Desa Devisa untuk pengembangan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan melalui komoditas unggulan desa, serta Marketing Handholding untuk membuka pasar ekspor bagi pelaku usaha di Provinsi Sumbar.

“Pendampingan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor di Sumbar tidak dapat LPEI lakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi yang apik semua pihak untuk dapat membangun fondasi program-program pengembangan ekspor untuk menjadikan Desa Devisa yang ada di Sumbar dapat merebak dan sukses mengangkat ekonomi masyarakat,” ujar Chesna.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Provinsi Sumbar Syukriah HG menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumbar, yang mana MoU ini diarahkan untuk memberdayakan UMKM yang siap ekspor.

“Mimpi kita bersama menjadikan tidak hanya satu nagari (desa) devisa di Sumatera Barat, namun banyak nagari (desa) menjadi kota dan kabupaten devisa di Sumatera Barat. Insya Allah bisa,” kata Syukriah.

Dalam kesempatan sama, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan ekspor produk Sumatera Barat ke mancanegara, sehingga dapat memberikan penguatan pada perekonomian di daerah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Sumatera Barat mencapai 193,53 juta dolar Amerika Serikat (AS) per Oktober 2023 , dengan produk unggulan ekspor meliputi Crude Palm Oil (CPO), produk kimia, dan karet.

Tercatat, Pakistan menjadi tujuan utama ekspor Sumatera Barat pada kuartal II-2023, dengan pangsa sebesar 34,53 persen, diikuti oleh India dan Bangladesh dengan masing-masing 31,80 persen dan 9,71 persen.


Baca juga: UMKM Gorontalo Utara ekspor perdana tenggiri dan kerapu ke Singapura
Baca juga: Pemerintah siapkan regulasi ekspor barang kiriman guna dukung UMKM
Baca juga: Kemendesa dorong BUMDesa dan pelaku UKM Ponorogo rambah pasar ekspor

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023