Penemuan makam tersebut telah memberikan bahan baru untuk studi integrasi etnis serta pertukaran budaya antara China dan Barat. 
Jakarta (ANTARA) - Para arkeolog menemukan sebuah makam dengan peti mati batu bagian luar yang berasal dari era Dinasti Wei Utara (386-534) di Provinsi Shanxi, China utara, demikian diumumkan otoritas setempat, Minggu (2/1).

Menurut hasil penelitian terbaru yang dikeluarkan oleh Institut Arkeologi Provinsi Shanxi, makam yang terletak di Kota Datong tersebut memiliki prasasti pada sebuah kolom di ruangan makamnya yang menunjukkan tahun pembuatannya adalah 456, sementara pemiliknya bernama Lyu Xu.

Peti mati bagian luar tersebut, atau "Guo" dalam bahasa Mandarin, memiliki panjang 1,8 meter dari utara ke selatan dan lebar 3,3 meter dari timur ke barat, mencapai ketinggian 1,9 meter di titik tertingginya.
 
Foto tak bertanggal yang disediakan oleh Institut Arkeologi Provinsi Shanxi menunjukkan gambar ukiran pada peti mati bagian luar di sebuah makam yang ditemukan di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara. (Xinhua/Institut Arkeologi Provinsi Shanxi)


Karena perampokan dan pengendapan rembesan air di dalam ruangan itu, tidak ada peti mati bagian dalam, atau "Guan" dalam bahasa Mandarin, yang ditemukan, dan hanya sedikit relik yang digali.

Para ahli menyebutkan bahwa di sisi selatan peti mati bagian luar tersebut terdapat ukiran gambar dua prajurit penjaga makam yang mengenakan pakaian eksotis, bertelanjang dada, dan memegang trisula.

Direktur Institut Arkeologi Datong, Zhang Zhizhong mengatakan bahwa penemuan makam tersebut telah memberikan bahan baru untuk studi integrasi etnis serta pertukaran budaya antara China dan Barat. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022