Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) KH Tholhah Hasan terpilih sebagai Ketua Forum Wakaf Asia Tenggara.

Forum Wakaf Asia Tenggara terbentuk berdasar kesepakatan peserta simposium internasional "Manajemen Wakaf Kontemporer di Dunia Islam" di Jakarta, Kamis.

Simposium yang digelar BWI bekerja sama dengan Kuwait Awqaf Public Foundation (KAPF) dan Islamic Research and Training Institute - Islamic Development Bank (IRTI-IDB) tersebut digelar sejak Senin (6/6).

Simposium diikuti peserta dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, Selandia Baru, dan Kuwait.

"Secara khusus, forum ini dibentuk dengan tujuan untuk mempererat hubungan dan memperkokoh kemitraan antarnazhir (pengelola wakaf) se-Asia Tenggara dalam rangka membangun hubungan antarkelembagaan dan kerjasama pengembangan wakaf," kata Wakil Ketua BWI KH Hafidz Utsman.

Selain itu, lanjut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat itu, forum ini juga akan dimanfaarkan untuk meningkatkan kemampuan pengelola zakat dalam mengelola dan menginvestasikan harta wakaf.

Delegasi dari Filipina, Ibrahim Junio, berharap forum tersebut mampu membawa kemaslahatan bagi umat.

"Saya ingin dengan adanya forum ini, perwakafan di Filipina dapat berkembang secara produktif dan membawa maslahah bagi kehidupan umat Islam di Filipina," katanya.

Hal senada diungkapkan Norazman Ismail dari Kementerian Agama Malaysia dan Husein Din Yeing dari Badan Wakaf Selandia Baru.

Mereka berharap agar kerja sama antarnazhir dari berbagai negara ini dapat terwujud dalam bentuk proyek riil pembangunan proyek wakaf produktif.

Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat saat menutup simposium berharap agar acara serupa bisa digelar secara rutin.

"Apalagi sekarang sudah terbentuk Forum Wakaf Asia Tenggara, jadi harus diadakan konferensi secara rutin, bisa digelar satu, dua, atau tiga tahun sekali," katanya.

Ia juga berharap KAPF dan IRTI IDB memberikan bantuan untuk negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dalam rangka mengembangkan dan memajukan perwakafan demi kesejahteraan masyarakat.(*)

(T.S024/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011