Batang (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meminta pemerintah kabupaten setempat mengkaji secara matang rencana proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berkapasitas 2.000 megawatt.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batang, Edi Siswanto, di Batang, Kamis, mengatakan, pemkab harus mengkaji secara matang dengan mempertimbangkan sejumlah aspek seperti dampak lingkungan akibat proyek tersebut.

"Mega proyek PLTU ini, 99 persen dipastikan dibangun di wilayah Kabupaten Batang tetapi pemkab harus bisa melakukan kajian matang agar tidak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat," katanya.

Ia mengemukakan, PLTU di wilayah itu patut menjadi kebangaan warga setempat karena bisa menampung tenaga kerja dan menambah kebutuhan pasokan listrik.

Namun demikian, katanya, proyek pembangunan PLTU itu harus bisa disikapi bijaksana oleh pemkab antara lain perlu koordinasi dengan semua pihak agar tidak menimbulkan gejolak.

Bupati Batang, Bambang Bintoro, mengatakan, proyek pembangunan PLTU yang ditaksir menghabiskan anggaran sekitar Rp30 triliun itu dalam waktu dekat akan dilakukan peletakan batu pertama oleh pemerintah.

"99 persen proyek PLTU akan dibangun di wilayah Kabupaten Batang sehingga masyarakat diminta mendukung proyek berskala nasional, bahkan multinasional ini," katanya.

Ia mengatakan, sebelumnya sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Tengah berminat menjadi tempat pembangunan PLTU tetapi pemerintah cenderung memilih Kabupaten Batang karena struktur tanah dinilai memenuhi syarat.

"Kami akan menyiapkan lahan seluas 350 hektare untuk proyek pembangunan PLTU di Batang," katanya.
(KR-KTD/M029)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011