Jika ada yang tidak bisa dihentikan, lembaga pemerintah lah yang harus tetap berfungsi
Panama City (ANTARA) - Panama mulai mewajibkan seluruh pejabat publik untuk divaksin atau menjalani tes COVID-19 mingguan, kata menteri kesehatan, Rabu  (5/1) sebab negara itu tengah berjuang menghadapi lonjakan kasus virus tersebut.

Menteri Kesehatan Panama Luis Francisco Sucre mengumumkan dalam konferensi pers bahwa Presiden Panama Laurentino Cortizo telah menandatangani dekrit yang mengamanatkan pejabat publik untuk mendapatkan tiga dosis vaksin COVID-19 atau memberikan bukti tes negatif COVID-19 setiap Senin.

“Jika ada yang tidak bisa dihentikan, lembaga pemerintah lah yang harus tetap berfungsi,” kata Sucre.

Dia menambahkan langkah itu akan berlaku efektif pada 28 Januari 2022.

Baca juga: Panama akan capai kekebalan kelompok terhadap COVID-19

Panama mencatatkan sebanyak 4.371 kasus baru COVID-19 pada Rabu (5/1).

Setidaknya, enam juta dosis vaksin sudah disuntikkan kepada sekitar 4,2 juta penduduk Panama, berdasarkan data pemerintah.

Sekitar 90 persen dari populasi target atau mereka yang berusia di atas 12 tahun sudah menerima sedikitnya satu dosis vaksin dan 81 persen di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.

Pemerintah Panama bulan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan membagi dua waktu peluncuran dosis booster setelah negara itu mendeteksi kasus pertama varian Omicron.

Lebih dari 400.000 dosis booster telah disuntikkan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Cegah Omicron, Panama larang masuk pendatang dari 8 negara Afrika

Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022