Pekanbaru (ANTARA News) - Pemindahan pasar tradisional di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, pada Selasa berlangsung ricuh karena puluhan pedagang bertahan dan melawan petugas Satpol PP.

Kericuhan bermula ketika pedagang Pasar Tugu Swadaya menolak eksekusi pemidahan ke pasar modern Kampung Padang Pasirpangaraian, yang dipimpin oleh Bupati Rohul Achmad dan Wakil Bupati Hafith Syukrie.

Proses negosiasi tak kunjung menemukan titik temu sehingga Bupati Achmad memerintahkan Satpol PP untuk menangkap seorang yang diduga provokator dalam kerumunan pedagang.

Namun, proses penangkapan itu malah berujung pada kericuhan karena puluhan pedagang menyerang balik. Mereka menghujani rombongan Bupati Achmad dan Satpol PP dengan lemparan batu serta menyiram air cabai.

Beruntung rombongan pejabat tersebut tak sempat terkena amuk pedagang karena segera diungsikan.

Petugas Satpol PP berusaha menghalau pedagang masuk ke lokasi pasar. Seorang pedagang dikabarkan terluka di bagian kepala dalam kericuhan itu.

Kericuhan akhirnya mereda setelah Polres Rohul bersama TNI turun untuk melakukan pendekatan persuasif pada pedagang. Akhirnya para pedagang bersedia untuk pindah ke pasar modern dan dagangan mereka diangkut menggunakan truk Satpol PP.

Bupati Achmad mengatakan pemerintah telah melayangkan tiga kali surat peringatan tertulis (SPT) yang mengimbau pedagang Pasar Tugu Swadaya secara sukarela pindah ke pasar modern. Ia mengatakan batas waktu pindah yang diberikan kepada pedagang sudah lewat, yakni pada Senin (13/6) lalu.

Karena itu, pemerintah terpaksa melakukan pemindahan paksa. "Kami sudah melakukan pendekatan persuasif kepada pedagang, namun karena tidak diindahkan, maka diambil jalan paksa," kata Bupati Achmad kepada wartawan.

Menurut dia, para pedagang bersikeras untuk bertahan karena terus dipanas-panasi oleh seorang provokator yang kini diamankan petugas Satpol PP.

"Buktinya mereka mau pindah ke pasar modern setelah provokatornya kita amankan," ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah akan membongkar Pasar Tugu Swadaya karena bangunan itu tak memiliki IMB. Menurut dia, pemerintah juga menjanjikan para pedagang di pasar modern tak perlu membayar biaya sewa. Pedagang hanya dikenakan biaya kebersihan, keamanan dan listrik.

"Pasar modern lebih bersih dan nyaman sehingga diharapkan pengunjung akan lebih banyak," ujarnya.

(F012/B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011