Sana`a (ANTARA News) - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang dirawat di ibu kota Arab Saudi, kembali meyakinkan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul-Aziz As Saud mengenai kondisi kesehatannya melalui telefon Selasa (14/6), demikian laporan kantor berita Yaman, Saba.

Selama percakapan itu, Raja Abdullah menegaskan kembali sikap Kerajaan itu dalam mendukung persatuan, keamanan dan kestabilan di Yaman, kata Saba.

Pada gilirannya, Saleh kembali meyakinkan Raja Abdullah mengenai kondisi kesehatannya yang membaik, dan menyeru Raja Arab Saudi tersebut agar mendukung rakyat Yaman dalam krisis politik mereka saat ini dan membantu pemerintah Yaman mengatasinya.

Saleh, yang telah dirawat di rumah sakit militer di Riyadh akibat luka yang dideritanya dalam satu ledakan bom, yang terjadi di istananya di Sana`a pada 3 Juni, menyampaikan penghargaannya kepada Raja Abdullah karena rasa persaudaraannya dan kepeduliannya terhadap dirinya dan pejabat tinggi lain yang cedera.

Presiden Yaman itu (69) telah menghadapi protes lima-bulan di seluruh negerinya, guna menuntut segera diakhirinya 33 tahun masa jabatannya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan dalam upaya membunuh Saleh, kata Saba, yang mengutip penasehat Ban.

Jamal bin Omar menyampaikan pengutukan Ban selama pertemuan Selasa di Sana`a dengan Wakil Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, kata Saba.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pejabat itu membahas perkembangan saat ini dalam kancah politik Yaman. Omar menyeru semua pihak di Yaman agar melancarkan dialog guna menciptakan situasi yang aman dan kestabilan di negeri itu, yang membuat prihatin PBB dan seluruh dunia sebab lokasinya --yang memiliki kepentingan strategis.

Pejabat PBB tersebut juga menawarkan bantuan bagi orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka, yang meninggalkan provinsi Abyan di Yaman selatan ke kota pelabuhan Aden, akibat pertempuran selama satu bulan antara gerilyawan dan pasukan keamanan. Ratusan orang telah tewas akibat kemelut itu.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011