London (ANTARA) - Kemajuan dan talenta pelaku industri animasi Inggris dapat bermanfaat dalam mendukung pengembangan dan peningkatan industri animasi di dalam negeri.

Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Dubes RI untuk Inggris, Yuri O Thamrin dengan pelaku industri animasi Inggris bertempat di Icon Films, kata Sekretaris Tiga KBRI London Silvia Malau kepada Antara, Kamis.

Dalam pertemuan itu, Dubes RI menyampaikan rencana Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Pameran Produk Kreatif Industri di Jakarta dan niat Indonesia mendorong industri kreatif, khususnya animasi Indonesia.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain wakil dari studio animasi dan rumah produksi Creative Director, Icon Films, Harry Marshall, dan Managing Director, Icon Films Laura Marshall.

Selain itu hadir Creative Director, Burrel Durrant Hifle, Rob Hifle, Animation Director, A Productions, Mark Taylor, Consultant, Parameter, Mark Leaver dan pejabat United Kingdom Trade and Investment(UKTI) untuk wilayah Barat Daya Inggris, Mike Rundle.

Pertemuan dua jam itu membahas berbagai isu terkait industri animasi Inggris, termasuk peluang kerja sama yang dapat dilakukan antara pelaku industri animasi Inggris dan Indonesia.

Dari pertemuan tersebut, dibahas mengenai kekuatan industri animasi Inggris diantaranya, kreativitas, kekayaan ide, hubungan yang erat dengan dunia pendidikan dan industri media telekomunikasi, serta tingginya 'entrepreneurship` di kalangan industri animasi.

Namun demikian, krisis keuangan yang melanda Inggris sejak beberapa tahun terakhir telah mendorong pelaku industri animasi untuk mencari peluang baru dengan bekerja sama dengan pihak-pihak luar Inggris, melalui "joint production, outsourcing" dan alternatif pendanaan.

Kondisi ini, telah mendorong mereka untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan kalangan industri animasi di Singapura, Malaysia, Kanada dan negara-negara di Timur Tengah.

Kekuatan dan kondisi tersebut dapat dijadikan peluang bagi Indonesia dengan mendorong pelaku industri animasi Inggris untuk melirik industri animasi di Indonesia dan melakukan kolaborasi serta kerja sama diantara industri kedua negara.

Dalam kaitan ini, Dubes Yuri Thamrin memaparkan mengenai beberapa kekuatan yang dimiliki industri animasi di Indonesia, yaitu kreativitas, talenta sumber daya manusia dan biaya produksi yang kompetitif.

Menurut para pelaku industri animasi yang hadir pada pertemuan, bentuk kolaborasi seperti yang telah mereka jalani dapat pula bermanfaat dalam transfer teknologi dan keahlian dari Inggris ke Indonesia.

Pihak Inggris berkeinginan untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang industri animasi di Indonesia. Untuk itu, pihak UKTI akan menjajaki kemungkinan membawa rombongan industri animasi Inggris ke Indonesia dan menyelenggarakan forum animasi Indonesia-Inggris.

(T.ZG) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011