Malang (ANTARA News) - Pelatih Persema terus berburu pemain asing baru untuk memperkuat Laskar Ken Arok pada putaran II gelaran Liga Primer Indonesia (LPI) yang dijadwalkan mulai dihelat September mendatang.

Pelatih Persema Timo Schuenemann, Senin, mengakui, ada beberapa pemain yang saat ini menjadi incarannya, baik pemain asal negara Asia maupun non-Asia.

"Usai putaran pertama lalu kami sudah melepas (mencoret) dua pemain asing kami, sehingga sekarang harus mencari tambahan pemain asing lagi untuk memperkuat tim pada putaran kedua nanti," tegasnya.

Pemain asing yang telah dicoret Persema adalah Robbi Gaspar (Australia) pada pertengahan putaran pertama, Han Sang Min dan Benoit Lang, beberapa hari setelah menuntaskan laga terakhir pada putaran pertama LPI.

Pemain yang menjadi incaran Timo adalah Ambassa Guy Gerard (Hongkong). Sebelumnya Timo juga mengincar salah seorang pemain asing Deltras Sidoarjo, Danilo Fernando.

Saat ini Persema hanya menyisakan dua pemain asing, yakni Seme Pierre Patrick dan Guy Betrand Ngon Mamoun yang keduanya berasal dari Kamerun.

Jika kedua pemain yang menjadi incarannya itu benar-benar direkrut pada putaran kedua, maka Timo hanya menyisakan satu kuota pemain asing yang menggantikan posisi Han Sang Min sebagai penyerang (striker).

"Sebelum putaran kedua digelar, kami harus sudah menuntaskan perburuan pemain yang akan memperkuat tim pada putaran kedua nanti. Putaran dua nanti harus lebih baik dari putaran pertama," tegas pelatih berkebangsaan Jerman tersebut.

Pada putaran pertama Persema harus puas finish di posisi "runner up" atau satu strip di bawah Persebaya 1927 yang berada di puncak klasemen.

Persema hengkang dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) setelah melakoni lima pertandingan (menjelang laga melawan Arema Indonesia) dan bergabung dengan LPI.

Alasan Persema keluar dari LSI karena konsep yang ditawarkan LPI lebih bagus, tanpa menggunakan dana APBD serta seringnya dicurangi oleh wasit selama pertandingan berlangsung, sehingga merugikan timnya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011