Jakarta (ANTARA News) - Juara Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat mengkritik Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang membiarkan pemain China Lin Dan mundur dari final Singapura Terbuka Super Series dan memberi kemenangan tanpa tanding bagi rekan senegaranya Chen Jin.

"Yang salah BWF. Kejadian seperti ini bukan sekali ini saja, sudah sering terjadi, terutama kalau pemain China bertemu pemain China,"ujar Taufik saat ditemui usai berlatih di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.

Taufik memperkirakan, Lin Dan memberikan kemenangan tersebut untuk mengangkat ranking Chen Jin yang belakangan ini merosot, terutama karena saat ini sedang berlangsung kualifikasi Olimpiade 2012.

Juara dunia 2005 itu mengingatkan, pada final All England 2008, Lin Dan pun memberi kemenangan tanpa tandingan bagi Chen Jin dengan alasan cedera, meskipun sepekan kemudian ia keluar sebagai juara Swiss Terbuka Super Series.

"Pada All England itu, Lin Dan masuk lapangan dengan kaki penuh bebat, tapi di Swiss seminggu kemudian dia juara," kata Taufik.

BWF harus lebih perhatian terhadap hal-hal seperti itu, tambah Taufik, karena menurutnya sikap pemain China tersebut merugikan pihak penyelenggara termasuk penonton yang datang untuk menyaksikan pertandingan.

Disinggung mengenai Indonesia Terbuka Super Series Premier yang akan dimulai Selasa (21/6), Taufik memastikan persaingan akan semakin ketat karena hampir semua pemain pada 32 peringkat teratas ambil bagian.

"Setiap memasuki kualifikasi Olimpiade pesertanya pasti membludak apalagi ini Super Series Premier," kata Taufik yang memasang target mempertahankan peringkat tetap di lima teratas dunia.

"Saya meramaikan saja. Tetapi bukan berarti tidak serius, saya akan berusaha melakukan yang terbaik. Karena main di depan publik sendiri," kata Taufik yang tahun lalu kalah di final dari pemain Malaysia Lee Chong Wei.

"Sebenarnya, saat ini bukan waktunya saya, kesempatan bagi pemain muda. Saya sudah jenuh, terasa ketika main di All England, India dan Singapura, mungkin hanya akan berusaha sampai Olimpiade," tambah Taufik yang memperkirakan peluang terbesar pemain Indonesia ada pada ganda campuran.

Sementara itu, juara bertahan tunggal putri Saina Nehwal dari India, memasang target mempertahankan gelar yang diraihnya tahun lalu.

"Tentunya saya mau menang. Saya rindu main di Indonesia, karenanya saya datang kemari. Saya memenangkan turnamen super series pertama di sini," kata Saina yang kalah pada putaran kedua Singapura Super Series pekan lalu.

Meski demikian, ia mengatakan, apapun bisa terjadi karena semua pemain sudah semakin bagus dan pemain-pemain top bukan tidak mungkin dikalahkan.

"Sakarang ini tidak ada yang tidak mungkin, semua pemain bagus. Semua pemain top dunia juga sangat bisa dikalahkan. Para pemain cina seperti Wang Yihan, Wang Xin, Wang Shixian, Tine Baun memang tetap patut diwaspadai tetapi tidak ada yang tidak mungkin," katanya seraya memperkirakan pemain Jerman Juliane Schenk, dan pemain Thailand, Ratchanok Inatnon akan membuat kejutan.
(*)
 



Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011