Washington (ANTARA News/AFP) - Dokumen dari kompleks Osama bin Laden menunjukkan Al Qaida akan memusatkan lebih banyak pada penculikan untuk mengumpulkan dana ketika kelompok itu menghadapi kekurangan uang, beberapa pejabat Amerika Serikat mengatakan, Senin.

Meskipun penculikan tidak sepenuhnya taktik baru oleh kepemimpinan inti jaringan itu, material yang diambil dari tempat kediaman bin Laden di Pakistan mengkonfirmasi bahwa hal itu telah didiskusikan lebih jauh sebagai cara yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dana, kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, pada AFP.

Setelah serangan AS yang menewaskan pemimpin Al Qaida itu pada 2 Mei lalu, para pejabat intelijen Amerika telah menyisir "harta karun material" yang diangkut dari kompleks rumah bin Laden di kota garnisun Abbottabad itu, mencari petunjuk bagi kemungkinan akan serangan teror dan penyokong keuangan kelompok tersebut.

Bahkan sebelum serangan itu, badan mata-mata AS yakin Al Qaida telah lemah sekali dan bahwa sumber dananya telah terperas, sebagian sebagai akibat dari serangan pemboman AS terhadap para pemimpin Taliban di Pakistan dengan menggunakan pesawat robotik.

"Jelas bahwa Al Qaida di Pakistan telah terpaksa melakukan penculikan untuk ditukar dengan uang tebusan sebagai satu cara untuk mengumpulkan uang bagi operasi terorisnya," kata seorang pejabat kedua AS, yang juga berbicara tanpa menyebut nama.

Selain mengikuti para pemimpin Al Qaida dengan serangan pesawat mata-mata, AS dan pemerintah lainnya berusaha untuk melacak dan mengganggu saluran dana bagi kelompok itu.

Bin Laden telah menjadi "simbol" penting yang membantu Al Qaida mengumpulkan uang, kata David Cohen, wakil menteri keuangan untuk urusan terorisme dan kejahatan keuangan, pada para anggota parlemen bulan lalu.

Kelompok Al Qaida cabang Afrika Utara atau Al Qaida di Maghreb Islam (AQIM) telah lama melakukan penculikan untuk membiayai operasinya. Kelompok itu telah menahan empat sandera Prancis sejak September yang diculik di Niger utara dan juga seorang warga Italia yang diculik di Aljazair selatan pada Februari.(*)

(Uu.S008/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011