"Kita belum tahu apa motifnya, kita mencoba mengidentifikasi pelaku penelpon gelap itu," kata Kapolsek Sawah Besar.
Jakarta (ANTARA News) - Pihak kepolisian tidak menemukan bahan peledak di Gedung Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPBN) Departemen Keuangan, Jakarta, setelah tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya melakukan penyisiran sekitar 30 menit. "Tim Gegana sudah melakukan penyisiran hasilnya tidak ditemukan bahan peledak, mudah-mudahan tidak ada bahan peledak," kata Kepolsek Metro Sawah Besar Jakarta Pusat Kompol I Wayan Sugiri usai penyisiran oleh Tim Gegana di Gedung Depkeu Jakarta, Jumat. Ia menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki motif tindakan ancaman bom itu dengan meminta keterangan dari dua orang karyawan penerima telepon yang berisi ancaman bom itu. "Kita belum tahu apa motifnya, kita mencoba mengidentifikasi pelaku penelpon gelap itu," katanya. Ketika ditanya apakah ada kaitan ancaman itu dengan rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Depkeu pada Senin (23/1) yang akan datang, Sugiri mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan adanya kaitan keduanya. "Sejauh ini tidak. Belum kita temukan rencana kunjungan SBY ke sini dengan aksi ini," katanya. Ia menilai pengamanan di Depkeu sudah cukup memadai dan pada saat kunjungan Presiden nanti pihak kepolisian akan memback up pengamanan di lokasi itu dengan lebih ketat. Pihaknya juga belum menemukan adanya kaitan antara ancaman bom itu dengan aksi pencurian sejumlah peralatan di lokasi yang sama beberapa waktu lalu. "Namanya pencurian apalagi di gedung besar kan dapat terjadi setiap saat," katanya. Gedung DJPBN di Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor 2 Jakarta Pusat pada Jumat menerima ancaman bom melalui telepon. "Ancaman bom itu terjadi dua kali pada pukul 15.00 WIB dan 15.30 WIB," kata Samsul Hadi, staf Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Negara yang juga sebagai penerima telepon ancaman bom tersebut. Ancaman pertama itu disampaikan pada sekitar pukul 15:00 WIB dan diterima oleh Samsul Huda, yang saat itu berada di lantai II Gedung DJPBN. Selanjutnya, peneror melakukan ancamannya lagi pada 15.30 WIB yang diterima oleh Ibu Lucki, karyawan di Lantai IV gedung tersebut. Menurut Syamsul Huda, penelepon itu mengatakan bahwa gedung tersebut sudah dipasang bom dan sebentar lagi akan meledak.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006