Tasikmalaya (ANTARA News) - Sebanyak 75 orang mengalami keracunan makanan setelah menyantap makanan dalam acara kegiatan kenaikan kelas di TK/RA di Kampung Ciakar, Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa.

"Belum diketahui apakah penyebab dari makanan atau bukan, yang jelas warga yang keracunan setelah menghadiri acara," kata Kepala Desa Sukaratu, Dedi Darojat.

Dari 75 orang korban keracunan itu, kata Dedi, menimpa berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak hingga orang tua usia 70 tahunan.

Dua diantaranya, kata Dedi, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kondisi kesehatannya cukup parah, sedangkan sisanya dirawat di Puskesmas setempat.

Hingga menjelang pukul 21.00 WIB, dijelaskan Dedi warga yang sempat dirawat di Puskesmas sudah berangsur membaik, bahkan ada yang diperbolehkan pulang ke rumah.

"Kondisinya sekarang Alhamdulillah sudah membaik, ada juga yang boleh pulang ke rumah, tapi oleh Puskesmas diminta untuk tetap dirawat dab boleh pulang besok (Rabu)," kata Dedi.

Peristiwa keracunan tersebut, diterangkan Dedi berawal ketika seluruh warga korban yang hadir dalam kegiatan tersebut menyantap makanan yang dihidangkan sekitar pukul 12.00 WIB.

Dua jam kemudian sekitar pukul 14.00 WIB ada dua orang warga yang merasakan pusing, mual dan muntah-muntah sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis.

Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, kata Dedi warga yang mengalami pusing dan mual semakin banyak berhamburan keluar kampung untuk meminta pertolongan medis ke Puskesmas.

"Dikirain cuma dua orang saja yang mengalami keracunan ternyata jam 4 sore justru semakin banyak mereka semua langsung dibawa ke Puskesmas," jelas Dedi.

Setelah mengetahui adanya keracunan menimpa warga, petugas Dinas Kesehatan berikut petugas medis tambahan langsung terjun ke lapangan dan memeriksa seluruh korban keracunan.

Bahkan aparat kepolisian dari Polresta Tasikmalaya langsung melakukan penyelidikan dan mengambil contoh makanan yang diduga sebagai penyebab warga keracunan.

"Sampel makanan yang diduga penyebab keracunan sudah diambil polisi dan petugas Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan uji laboratorium tingga menunggu hasilnya nanti," kata Dedi.(*)

(U.KR-FPM/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011