Medan (ANTARA News) - Nilai ekspor lemak dan minyak hewan nabati Sumatera Utara hingga Mei 2011 sudah tumbuh 47,02 persen dibandingkan periode sama 2010 atau sudah mencapai 1,660 miliar dolar AS, sementara itu pengusaha berharap agar kepolisian tetap meningkatkan keamanan jalan lintas Sumatera.

"Kenaikan nilai ekspor golongan barang itu menggembirakan karena juga mendorong devisa Sumut hingga mencapai 4,316 miliar dolar AS," kata Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, di Medan, Sabtu.

Nilai ekspor lemak dan minyak hewan nabati yang sebesar 1,660 miliar dolar AS itu menjadi penyumbang terbesar dalam total penerimaan devisa ekspor non migas Sumut hingga Mei yang mencapai 4,316 miliar dolar AS.

Menurut Suharno, nilai devisa Sumut yang meningkat itu lebih dipicu kenaikan harga jual dimana harga ekspor komoditas yang memang tren menguat.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Balaman Tarigan, mengakui, permintaan dan harga ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil) menunjukkan peningkatan,

Karena itu, kata dia, Gapki berharap, pemerintah mendukung ekspor komoditas itu dengan menjamin kelancaran ekspor.

Dia juga berharap agar pihak kepolisian Sumatera Utara menjaga keamanan jalan lintas Sumatera yang rawan aksi perampokan dan pencurian minyak sawit tersebut dan barang komoditas lainnya.

Langkah yang dilakukan Kepolisian Deerah Sumatera Utara menjaga jalan lintas itu, sejak beberapa waktu lalu hingga dewasa ini misalnya sudah terbukti memperlancar ekspor.(*)
(T.E016/S006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011