Produksi tinggal 10 persen.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta PT Freeport Indonesia segera menyelesaikan demonstrasi ribuan karyawan perusahaan tambang emas dan tembaga asal AS yang terjadi sejak Senin (4/7) lalu.

Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Thamrin Sihite di Jakarta, Selasa mengatakan, pemerintah tidak ingin aksi unjuk rasa sampai mengganggu produksi Freeport.

"Kami minta Freeport segera menyelesaikan aksi demonstrasi. Silahkan bermusyawarah. Itu cara yang paling baik," katanya.

Menurut dia, pihaknya sudah mendapat laporan Freeport atas aksi unjuk rasa tersebut.

"Mereka (Freeport) lapor operasi tetap berjalan sebagian," tambah Thamrin.

Juru Bicara Freeport Ramdani Sirait menyatakan, pengiriman konsentrat tidak terganggu.

"Situasi tetap tenang sampai saat ini," katanya.

Ketua Bidang Organisasi Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Freeport Virgo Solossa mengatakan, pihaknya akan terus melakukan aksi sampai tuntutan terpenuhi.

Ia mengklaim, akibat aksi tersebut produksi Freeport turun hingga 90 persen.

"Produksi tinggal 10 persen," katanya.

Ribuan karyawan tidak tetap Freeport melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki sejauh 74 km dari lokasi tambang Grasberg di Tembagapura ke Kantor Freeport di Kuala Kencana, Timika sejak Senin (4/7).

Pengunjuk rasa menuntut manajemen Freeport tidak mengenakan sanksi peringatan ketiga terhadap enam pekerja.
Mereka meminta keenam rekannya tersebut hanya diberikan sanksi peringatan pertama.

Selain itu, para pengunjuk rasa juga meminta perbaikan kesejahteraan. Para pengunjuk rasa berencana melakukan aksi sampai tanggal 11 Juli 2011.

Tambang Grasberg yang ditemukan tahun 1988 merupakan penghasil tunggal emas dan tembaga terbesar di dunia.
Tahun 2010, Freeport memproduksikan tembaga 553,4 juta kg dan emas 50.745 kg.

(K007)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011