Sekarang ini sudah kelihatan siapa yang opportunis, siapa yang salah dengan hasil Kongres PD di Bandung tahun 2010.
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menegaskan, Kongres Luar Biasa (KLB) bukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah internal partai.

"KLB bukan solusi untuk PD mengatasi masalahnya," kata Nurhayati di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Nurhayati menyebutkan, bila ada KLB,  dikhawatirkan akan masuk opportunis-opportunis baru yang justru akan lebih menghancurkan PD.

"Sekarang ini sudah kelihatan siapa yang opportunis, siapa yang salah dengan hasil Kongres PD di Bandung tahun 2010," katanya.

Ia menyebutkan, solusi yang tepat untuk mengatasi masalah internal PD adalah dengan merapatkan barisan, bersatu, solid dan tak memberikan komentar yang simpang siur.

"Biarkan proses hukum berjalan terus. Kita harapkan penegak hukum dan seperti yang disampaikan Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono bahwa tak kader PD yang kebal dengan hukum. Jadi penegak hukum tidak perlu takut memeriksa kader PD," kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Ia juga mendukung langkah Ketua Umum PD Anas Urbaningrum yang melaporkan mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin ke Kepolisian.

"Kalau ada kader partai yang difitnah, saya ingin mereka meniru SBY karena ini adalah ketauladanan dan jangan menyangkutpautkan dengan PD. Sebenarnya PD disayang oleh Allah SWT karena kita diingatkan. PD disayang Allah SWT. Sebagai kader PD, saya minta kader PD lainnya untuk introspeksi diri. Kita hanya bisa mencounternya dengan bekerja keras. Mari kita jawab dengan bekerja untuk masyarakat," katanya.

Ia juga menyesali adanya orang luar PD yang ikut memberikan komentar soal KLB seperti Sukardi Rinakit dari Soegeng Soejadi Syndicated.

"Masak orang luar PD bilang KLB adalah solusi. Justru KLB itu akan memberi peluang masuknya opportunis-opportunis yang kita tidak tahu. Saya heran, kok ada orang luar komentar soal KLB, kan lucu," kata Nurhayati.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011