Palu (ANTARA News) - Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah saat ini mulai mengusut kasus pembobolan di kantor museum setempat yang terletak di Jalan Kemiri, Kecamatan Palu Barat, Selasa (5/7) dinihari.

"Kami belum menerima laporan resmi dari pihak museum, tetapi kasus ini tetap diusut," kata Kapolsek Palu Barat AKP Rendra Octha kepada wartawan, Rabu.

Menurut Kapolsek Rendra, meski belum ada laporan resminya, namun polisi telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di sejumlah ruangan museum.

Tindakan olah TKP dilakukan mulai dari ruang para pejabat museum, pos penjagaan hingga ruang tempat penyimpanan arsip sejarah dengan mengambil sidik jari dan memeriksa kerusakan pada pintu gedung museum.

Rendra menuturkan, dalam olah TKP itu, polisi tidak menemukan adanya kerusakan, termasuk pada ruangan tempat penyimpanan uang tunai sebesar Rp3 juta yang berhasil dibawa kabur pelaku.

Untuk itu, polisi masih mengembangkan penyelidikan hingga pada kemungkinan hilangnya arsip sejarah dalam aksi pembobolan itu.

"Setelah kita olah TKP, tidak ada kerusakan pada pintu ruangan. Pelaku juga tidak mengambil barang berharga lainnya seperti laptop yang berada pada ruangan tersebut," ujar orang pertama di Polsek Palu Barat itu.

Dari hasil olah TKP itu, polisi setempat juga menduga pelakunya adalah bukan pemain lama dan profesional.

Selain melakukan olah TKP, Polsek Palu Barat juga memeriksa beberapa pegawai museum sebagai saksi, termasuk pihak aparat keamanan museum.

"Pelakunya masih kita selidiki," kata Rendra.

Sementara itu, beredar kabar jika pelaku pembobolan berhasil membawa kabur uang tunai Rp100 juta yang merupakan gaji honorer dan pegawai museum yang menyimpan 7.455 buah koleksi benda bersejarah peninggalan Sulteng tersebut. (ANT106/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011