Tim ekspedisi telah menentukan peta sebaran bencana dan sudah memberikan peta hutan yang kondisinya rusak kepada Pemerintah Kota Pagaralam untuk diambil tindak lanjutnya.
Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Tim Ekspedisi Bukit Barisan 2011 Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) yang berpusat di Kota Pagaralam sebelum berakhir masa kerjanya, sudah mendata sekitar 261 lokasi rawan ancaman bencana jika Gunung Api Dempo meletus.

"Terdapat sekitar 261 lokasi yang sudah dilakukan pendataan Tim Ekspedisi Bukit Barisan berpusat di Pagaralam tentang daerah paling rawan atau parah bisa terkena dampak bencana, jika terjadi Gunung Api Dempo meletus," kata Komandan Sub-Korwil Tim Ekspedisi Bukit Barisan, Mayor Inf Doni Pramono, di Pagaralam, Kamis.

Ia menyatakan, setelah berakhir masa penelitian yang dilakukan, seluruh tim ekspedisi akan segera melaporkan berbagai penemuan itu kepada Panglima TNI dan Presiden RI.

"Data yang sudah kami kumpulkan sebanyak ratusan daerah rawan bencana meliputi tiga daerah, yaitu Kabupaten Lahat, Empatlang, dan Kota Pagaralam," kata dia lagi.

Dia merincikan daerah rawan bencana itu, untuk wilayah Kota Pagaralam 69 dusun, Kabupaten Lahat 100 desa, dan Empatlawang sekitar 92 desa, semuanya berada di daerah paling rawan ancaman bencana gunung meletus.

"Kami sudah menjalankan tugas selama lima bulan melakukan ekspedisi di kawasan Pagaralam, Lahat, dan Empatlawang, bahkan banyak menemukan spesies flora dan fauna baru, bahkan termasuk jenis langka, seperti ular, beruang tanah, kodok bertanduk, dan macan belukar," ujar dia.

Demikian pula untuk aspek mitigasi bencana dan kondisi sosial budaya, tim jelajah itu sudah berhasil mendata semua kekayaan alam yang terdapat pada ketiga daerah tersebut, kata dia.

"Tim ekspedisi telah menentukan peta sebaran bencana dan sudah memberikan peta hutan yang kondisinya rusak kepada Pemerintah Kota Pagaralam untuk diambil tindak lanjutnya," ujar dia pula.

Semua hasil temuan tim ekspedisi mulai dari Aceh, Padang, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Sumsel akan dikumpulkan menjadi satu dan akan dibuat menjadi buku.

"Buku tersebut akan diserahkan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2011 mendatang," kata Mayor Doni pula.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pagaralam, Edy Thamrin, mengatakan terdapat sekitar 22 sekolah, 3.692 unit rumah, 30 tempat ibadah, dan 2.468 jiwa yang berada di daerah rawan bencana daerahnya.

"Ada sekitar 17.579 jiwa penduduk dalam wilayah radius lima kilometer merupakan daerah paling tidak aman terhadap ancaman bencana tersebut, termasuk dalam wilayah empat kelurahan dan 21 dusun,"ujar dia pula.

(PSO-127)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011