Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Perempuan Kerabat Pecinta Alam (KPA) Jakarta Indonesia, yang akan menelusuri rute Camino de Santiago di Spanyol, dalam rangka peringatan Hari Kartini 2023.

"Saya berharap ekspedisi ini dapat memberikan inspirasi bagi seluruh pihak, terutama perempuan-perempuan Indonesia sebagai tokoh sentral dalam keluarga untuk mewujudkan generasi yang sehat secara fisik, juga sehat secara mental, dan spiritual," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Ia menekankan bahwa lanjut usia bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap manusia.

Pada tahap ini, manusia mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun mental.

"Perlu diingat bahwa menjadi lansia bukan merupakan akhir dari segalanya. Justru di usia ini kita harus bisa menjadi produktif, kreatif, inovatif, agar kita bisa menikmati usia lansia kita," katanya.

Baca juga: Esensi pemikiran dari RA Kartini emansipasi bagi kaum minoritas

Pihaknya juga menyampaikan pesan kepada kelompok pecinta alam untuk dapat terus berkomitmen dalam pembangunan bangsa, konsisten, serta optimistis dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di berbagai kegiatan.

"Sebuah pembuktian bahwa perempuan, tidak terkecuali perempuan lansia, tidak hanya menjadi penerima manfaat dari hasil pembangunan, tetapi juga mampu berperan menjadi aktor kunci dalam pembangunan itu sendiri, dan berhasil memberikan perubahan positif di berbagai bidang yang mereka jalankan," kata Bintang Puspayoga.

Ekspedisi rute Camino de Santiago, Spanyol, ini dalam rangka peringatan Hari Kartini 2023.

Selain itu, mengangkat isu toleransi beragama, karena tim ekspedisi yang mayoritas beragama Islam akan menelusuri rute Katolik.

Ekspedisi ini juga mengangkat isu kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan dalam usia di atas 60 tahun masih tetap produktif, riset kesehatan, juga mempromosikan warisan budaya Indonesia berupa keragaman dan keberadaan busana kebaya Indonesia.

Baca juga: UU TPKS wujud perjuangan Kartini masa kini
Baca juga: Kehadiran pemimpin perempuan di perguruan tinggi bawa perubahan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023