Jakarta (ANTARA News) - Eramus Huis menggelar pameran arsitektur "modernitas tropis" karya CP Wolff Schoemaker, perancang bangunan dari Belanda yang membuat rancangan sejumlah gedung di sejumlah kota di Jawa.

Wolff Schoemaker adalah salah satu arsitek paling penting pada zaman Hindia Belanda antara 1920-1930 dan Presiden Pertama RI Ir Soekarno, kata Art Creative Director Erasmus Huis Boy Cameron Siahaan di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pameran Arsitektur ini dibuka oleh Menteri Urusan Eropa dan Kerja Sama Internasional Kerajaan Belanda Dr Ben Knapen pada Selasa (5/7) malam.

Pada 1910 dan 1940 Schoemaker merancang sejumlah gedung di antaranya Vila Isola dan Hotel Preanger di Bandung yang menjadi puncak absolut (mutlak) arsitektur modern pada awal pertengahan abad ke-20.

Di dalam penulisan sejarah arsitektur Belanda sering tidak ditemukan informasi tentang karya arsitektur para arsitek Belanda pada zaman Hindia Belanda.

Boy mengatakan Schoemaker adalah seorang arsitek yang memberikan banyak kontribusi besar dalam pengembangan arsitektur saat itu, seperti bangunan Bosscha Observatorium, Gedung Merdeka, Bethel Church di Bandung, Mesjid Raya Cipaganti.

"Kami menggelar pameran ini untuk memberikan apresiasi yang tinggi kepada beliau," kata Boy.

Ketika ditanya apa yang menjadi target pameran, dia mengatakan, insan arsitek Indonesia menjadi sasaran, tetapi pameran juga ditujukan pada khalayak umum.

Pameran juga memberikan informasi detail mengenai profil CP Wolff Schoemaker, pekerjaan dan kehidupannya pada masa lalu yang disampaikan oleh CJ Van Dullemen, penulis buku

Schoemaker yang berjudul "Tropical Modernity, Life and work of C.P. Wolff Schoemaker".

Buku itu, bersama buku-buku tentang Schoemaker lainnya dipamerkn di beberapa sudut tembok Erasmus Huis.
(T.PSO-272*E007)

Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2011