Jakarta (ANTARA News) - Ribuan warga masyarakat Banten Rabu malam (6/7), membanjiri kediaman (Alm) Prof Tb Chasan Sochib di Kota Serang, Banten, guna mengikuti tahlilan tujuh hari wafatnya tokoh masyarakat Banten tersebut.

Para warga masyarakat itu datang dari seluruh pelosok Banten, khususnya Pandeglang, Serang dan Cilegon, dan memadati kediaman keluarga almarhum di Jalan KH. Fatah Chasan, Ciceri, Serang, demikian siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

Lantunan ayat-ayat Surah Yasin, shalawat, tahlil dan doa-doa terdengar menggema di sekitar Ciceri. Kehadiran ribuan orang tersebut memang di luar dugaan pihak keluarga, sehingga banyak jamaah yang duduk seadanya. Namun, hal itu tidak menjadi halangan dan para jamaah tetap mengikuti tahlilan dengan penuh khidmad.

Tahlilan itu diselenggarakan dilima titik, antara lain di Jalan Bhayangkara No.51 yang merupakan kediaman Gubernur ratu Atut. Kemudian di Rawu dan di Gemulung, Ciomas, yang merupakan kediaman almarhum serta di tempat pemakaman di Pabuaran

Membanjirnya warga setempat pada acara tahlilan itu menggambarkan rasa kehilangan masyarakat Banten atas kepergian tokoh kharismatik tersebut.

Bahkan, beberapa jamaah mengaku datang dari luar wilayah Banten seperti Jakarta, Bandung, Lampung, dan Palembang. Selain itu, karangan bunga sebagai tanda turut berduka cita dari berbagai pihak juga masih terus berdatangan.

"Bapak merupakan teladan bagi saya khususnya dan juga adik-adik serta saudara-saudara. Semasa hidupnya, bapak tidak hanya menginginkan anak-anaknya bisa bermanfaat bagi keluarga, tapi juga masyarakat luas," ujar Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten.

Atut menegaskan, almarhum ayahnya juga selalu menekankan agar kelak jika anak-anaknya menjadi pemimpin di Banten, harus senantiasa berjuang secara ikhlas dan sabar dalam menyejahterakan masyarakat Banten.

"Amanah bapak itu selalu menjadi penyemangat sekaligus pendorong bagi saya khususnya dalam memimpin Banten selama ini. Meski bapak sudah tidak ada, amanah beliau ini akan terus saya amalkan," katanya.

Prof Tb Chasan Sochib yang akrab di sapa "abah" itu wafat pada 30 Juni 2011 di RS Sari Asih Serang, pukul 03.55 WIB akibat penyakit yang dideritanya. Hingga akhir hayatnya, ayah kandung Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah ini, masih aktif memimpin sejumlah perusahaan dan organisasi.

Semasa hidupnya, Chasan Sochib juga memainkan peranan besar sebagai Ketua Dewan Penasehat Badan Koordinasi Komite Perjuangan Pembentukan Provinsi Banten (Bakor KPPB).

Jasanya yang dianggap paling fenomenal adalah sebagai salah satu tokoh yang memperjuangkan dan mendeklarasikan berdirinya Provinsi Banten.

Selanjutnya Setelah perjuangan Provinsi Banten terwujud, kemudian Untirta Banten diusulkannya berstatus negeri kepada pemerintah melalui Presiden Habibie.(*)

(T. D011/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011