New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun pada Senin waktu setempat, tertekan meningkatnya kekhawatiran pasar tentang perlambatan ekonomi China dan krisis utang zona euro.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, ditutup di 95,15 dolar AS per barel, turun 1,05 dolar AS dari penutupan Jumat.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus merosot 1,09 dolar AS menjadi menetap di 117,24 dolar AS per barel.

Pada Jumat, patokan New York kontrak West Texas Intermediate menyusut hampir 2,50 dolar AS setelah rilis laporan pekerjaan Juni menyedihkan di Amerika Serikat, negara konsumen minyak terbesar dunia. Ekonomi AS hanya menambah pekerjaan baru sedikit dan tingkat pengangguran tiba-tiba naik menjadi 9,2 persen.

"Kita bukan hanya melihat harapan menurunnya permintaan di Amerika Serikat tapi juga di seluruh dunia," kata Phil Flynn, seorang analis energi pada PFGBEST.

China, konsumen minyak terbesar kedua, Sabtu melaporkan tingkat inflasinya melaju kian cepat pada Juni menjadi 6,4 persen, tingkat tertinggi dalam tiga tahun.

Beberapa analis khawatir Beijing mungkin akan bertindak terlalu jauh dalam kebijakan pengetatan moneter untuk mengekang overheating dalam perekonomian.

"Itu benar-benar mengkhawatirkan pasar karena pertumbuhan permintaan minyak datang didominasi dari negara berkembang (emerging market)," kata Matt Smith pada Summit Energy.

"Dan kita telah mendapat tindak lanjut dari Jumat lalu - laporan pekerjaan (AS) - dan kemudian kami juga punya risiko utang menyebar ke Italia dan Spanyol."

Imbal hasil obligasi hasil bagi kedua negara zona euro tersebut mencapai rekor tertinggi pada Senin, karena investor khawatir bahwa Italia dan Spanyol bisa menjadi negara berikutnya yang tenggelam ke dalam krisis utang yang menyebar di Eropa.(*)

(Uu.A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011