Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin menyoroti fenomena Islam Radikal saat hadir dalam peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

"Waspadai lingkungan kita masing-masing, mudah-mudahan Kabupaten Bogor bebas dari radikalisme dan terorisme," ujar Ade Yasin yang juga merupakan Ketua DPW PPP Jawa Barat.

Ia menekankan bahwa para tokoh NU di masing-masing lingkungannya agar selalu waspada dan berkoordinasi dengan para Ketua RT dan RW untuk mewajibkan pendatang melapor sebagai upaya antisipasi.

Baca juga: Bupati Bogor dan tokoh lintas agama deklarasi tangkal terorisme

Ade Yasin juga berharap para kyai lebih masih turun ke masyarakat ketika kasus COVID-19 melandai, untuk mencegah paham-paham radikal merasuki masyarakat di lingkungan sekitar.

"Para kyai, ustaz dan ustazah, kembali lagi keliling mengisi majelis-majelis talim, jangan sampai karena ada kekosongan akhirnya diisi oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Kita tidak ingin negara kita diobrak-abrik oleh orang-orang yang hanya punya kepentingan sendiri dan kelompoknya," tuturnya.

Ade Yasin menilai NU sebagai salah satu organisasi islam terbesar memiliki peran kuat di masyarakat. Maka ia meminta agar NU terus mengembangkan organisasi, salah satunya di bidang teknologi digital.

"Karena begitu masifnya orang-orang yang menyalahgunakan perkembangan teknologi ini. Kemudian sikap toleran, dan tegak lurus, menjunjung tinggi perilaku adil di tengah-tengah masyarakat harus dimiliki oleh kader NU," kata Ade Yasin.

Baca juga: Wapres: Radikalisme harus dicegah bersama

Sementara, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bogor, KH Aim Zainudin di tempat yang sama memastikan bahwa solusi mengenai kebangsaan selalu menjadi pembahasan di setiap Muktamar NU.

Menurutnya, hasil Muktamar NU terakhir membahas berkontribusi NU untuk mengikis intoleransi ekonomi yang masih terjadi di Republik Indonesia.

"Karenanya tagline kemandirian didengungkan kembali dengan harapan agar warga NU bergerak untuk memperkuat ekonomi, memperkuat jaringan, sehingga dalam segala hal NU bisa mandiri," kata KH Aim.

Baca juga: BNPT: Mahasiswa dan generasi muda rentan terpapar radikal terorisme

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022