Penyanyi-penulis lagu Neil Young dan Joni Mitchell menghapus musik mereka dari Spotify sebagai protes karena layanan streaming populer telah membiarkan penayangan informasi yang salah tentang vaksin COVID-19.
Harry dan Meghan menandatangani serangkaian kesepakatan perusahaan, termasuk untuk memproduksi siniar Spotify, bagian dari upaya mereka untuk mencari nafkah setelah berpisah dengan keluarga kerajaan Inggris pada 2020.
"Ratusan juta orang terdampak bahaya serius dari misinformasi dan disinformasi yang merajalela setiap hari. April lalu, salah satu pendiri kami mulai mengungkapkan keprihatinan kepada mitra kami di Spotify tentang konsekuensi yang terlalu nyata dari kesalahan informasi COVID-19 di platformnya," kata juru bicara dikutip dari Reuters.
Baca juga: Pangeran Harry harap edukasi dan akses vaksinasi semakin merata
"Kami terus menyampaikan keprihatinan kami kepada Spotify untuk memastikan perubahan pada platformnya dilakukan demi membantu mengatasi krisis kesehatan masyarakat ini. Kami berharap Spotify dapat memenuhi momen ini dan berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan kami bersama."
Perusahaan Swedia itu sebelumnya mengatakan mereka berusaha untuk menyeimbangkan "keamanan bagi pendengar dan kebebasan bagi pencipta" dan telah menghapus lebih dari 20.000 episode siniar terkait dengan COVID-19 sesuai dengan "kebijakan konten terperinci".
Young keberatan musiknya dimainkan di platform yang sama dengan siniar rating tertinggi Joe Rogan, "The Joe Rogan Experience". Pandangan Rogan tentang pandemi, mandat pemerintah, dan vaksin untuk mengendalikan penyebaran virus corona telah menimbulkan kontroversi.
Baru-baru ini, 270 ilmuwan dan profesional medis menandatangani surat yang mendesak Spotify untuk menindak Rogan, menuduhnya menyebarkan kebohongan lewat siniar.
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle rayakan Natal pertama berempat
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle jadi target utama ujaran kebencian
Baca juga: Harry dan Meghan masuk daftar 100 orang berpengaruh majalah TIME
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022