Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, secara bertahap mereboisasi di lahan kritis seluas 80 hektare yang berada di empat kecamatan yaitu Bawang, Reban, Blado, dan Bandar.

"Secara bertahap kami mulai menanam pohon di sejumlah lahan wilayah bagian atas. Hal ini kami lakukan karena daerah tangkapan air yang menjadi sumber air bawah tanah bisa tetap terjaga," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang Handy Hakim di Batang, Senin.

Menurut dia, saat ini kegiatan penghijauan dengan tanaman tegakan sudah dilakukan pada lahan kritis seluas 30 ribu hektare sedang 50 ribu hektare secara bertahap akan dilakukan dengan metode demplot.

Adapun penanaman pohon berkayu keras dan tanaman tegakan ini, kata dia, bertujuan untuk mengurangi jumlah luas lahan kritis yang selama ini terus mengancam daerah atas yang merupakan daerah sumber resapan air.

Baca juga: PTPN V gandeng mahaaiswa reboisasi Hutan Lindung Bukit Suligi

Baca juga: PLN Bali Selatan tanam 6.900 bibit pohon dukung ruang terbuka hijau


Handi Hakim mengatakan dengan berdirinya kawasan industri dan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan masyarakat terhadap air tentu akan meningkat.

"Oleh karena itu, kalau tidak segera melakukan penghijauan dan melestarikan alam dengan tanaman tegakan di daerah atas maka nantinya bisa dikhawatirkan masyarakat akan kesulitan mendapatkan air bersih," katanya.

Pemkab akan mendukung dengan industrialisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun lingkungan alam harus tetap dijaga kelestariannya.

"Perkembangan pesat industri yang ada di wilayah bagian bawah (perkotaan) harus diimbangi dengan penghijauan di wilayah bagian atas. Kami sangat mendukung investasi tetapi harus tetap memelihara kelestarian alam sehingga semua bisa jalan seimbang," katanya.

Menurut dia, lahan kritis yang berada di wilayah bagian atas seperti Desa Gerlang Kecamatan Blado dan Desa Pranten Kecamatan Bawang karena ada paradigma masyarakat yang beralih dari tanaman keras atau tegakan menjadi tanaman kentang.

"Dari segi ekonomi memang sangat bagus. Akan tetapi dari sisi lahan sangat mempengaruhi kesuburan dan daya tangkap tanah terhadap resapan air," katanya.*

Baca juga: Pemkab Bangka Tengah tanam 2.000 bibit pohon di laha kritis

Baca juga: SKK Migas canangkan program lingkungan, jaga kelestarian alam RI

Pewarta: Kutnadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022