Jambi (ANTARA News) - Konflik antara manusia dengan harimau di wilayah Provinsi Jambi selama 2011 termasuk tertinggi kedua di Sumatera setelah Provinsi Riau.

Berdasarkan data Forum Konservasi Harimau Kita, Sabtu, konflik manusia dengan satwa, khususnya harimau di Jambi sejak 1998 hingga 2010 mencapai 103 kasus.

Perwakilan Forum Konservasi Harimau Kita, Wulan ketika ditemui di Jambi menjelaskan, angka itu hasil dari riset lapangan yang dilakukan belum lama ini.

Angka konflik tertinggi ada di Provinsi Riau yang menembus angka 134 kasus, disusul Provinsi Aceh sebanyak 98 kasus, Lampung 86 kasus, Bengkulu 71, Sumatera Utara 11 kasus, Sumatera Barat delapan kasus dan Sumatera Selatan empat kasus.

Ia juga mengatakan jika berdasarkan tahun terhitung 1998-2011, jumlah konflik terbesar terjadi pada 2010 sebanyak 98 kasus, tahun 2009 (87 kasus), 2004 (81) dan 2008 (61).

Pada tahun 2006 dan 2007 jumlahnya sama yakni 44 kasus, 2002 dan 2005 juga sama (39 kasus), 2001 (29) dan 2003 (19). Sedangkan tahun 1998, 1999 dan 2000, jumlah konflik hanya tiga atau satu kasus pertahunnya.

Perseteruan antara satwa liar dengan manusia itu juga menimbulkan kerugian di kedua belah pihak. Dari 563 konflik yang terjadi, korban meninggal dunia 57 orang dan korban hidup atau luka-luka 81 orang.

Selain manusia, banyak hewan ternak milik masyarakat menjadi korban yang jumlahnya bervariatif, di antaranya kambing 101 ekor, unggas (87), anjing (82), sapi dan kerbau (42), babi (11), kuda (2) dan simpai satu ekor.

Namun tidak sedikit pula harimau yang mati menggenaskan ditangan warga. Dari jumlah kasus tersebut, harimau mati sebanyak 46 kasus, ditangkap sebanyak 22 kasus, yang berkeliaran ada 63 dan dilepas 223.

Menurut Wulan, timbulnya konflik ini akibat tergerusnya kawasan hutan akibat kegiatan manusia yang memanfaatkan kawasan tersebut sehingga menganggu habitat satwa seperti kegiatan penambangan, perkebunan, perambahan dan lain sebagainya.

Sementara itu, berdasarkan hasil rekapitulasi data konflik satwa liar di Jambi versi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, tercatat pada 2010 sebanyak 15 kasus.

Sementara hingga paruh tahun 2011, konflik dengan harimau di Jambi ada sudah mencapai lima kasus. (ANT263/E003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011