Investasi sekarang sudah lebih bergeser pada sektor-sektor manufaktur yang mampu menciptakan nilai tambah
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi menyatakan dampak realisasi investasi selama tahun 2021 yang mencapai Rp901 triliun telah menciptakan 1,2 juta lapangan pekerjaan langsung di Indonesia.

"Realisasi investasi itu menciptakan lapangan pekerjaan langsung sebesar 1.207.893 yang terdiri dari 133.298 proyek," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.

Bahlil menjelaskan bahwa realisasi investasi telah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp858,5 triliun atau tumbuh 104,8 persen dari target tersebut.

Komposisi penanaman modal asing (PMA) dalam realisasi investasi tersebut mencapai 50,4 persen atau setara Rp454 triliun. Sedangkan, komposisi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 49,6 persen atau setara Rp 447 triliun.

Realisasi investasi di luar Jawa sebanyak 52 persen atau setara Rp468,2 triliun dan realisasi di Jawa sebesar 48 persen atau setara Rp432,8 triliun.

Sejak triwulan III 2020, realisasi investasi di luar Jawa selalu lebih besar daripada realisasi investasi di Jawa. Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di luar Jawa yang kian masif.

Sepanjang 2021, realisasi investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatan menduduki peringkat pertama dengan angka mencapai Rp117 triliun atau 13 persen dari total realisasi investasi.

"Investasi sekarang sudah lebih bergeser pada sektor-sektor manufaktur yang mampu menciptakan nilai tambah," ucap Bahlil.

Baca juga: Tembus target, realisasi investasi 2021 capai Rp901,02 triliun
Baca juga: Bahlil tegaskan investasi di RI tetap tumbuh meski hadapi krisis
Baca juga: Kementerian ESDM: Realisasi investasi 2021 capai 107 persen dari 2020
Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi pembiayaan investasi 2021 capai Rp142,5 triliun

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022