Tanjungpinang (ANTARA News) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, mengimbau, seluruh operator transportasi laut dan nelayan mewaspadai gelombang laut yang mulai tinggi sejak tiga hari ini.

Tinggi gelombang laut sejak dua hari lebih dari 2 meter, dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lingga, M Asward yang dihubungi dari Tanjungpinang, Sabtu.

"Sebaiknya operator transportasi laut dan nelayan berhati-hati pada saat gelombang laut tinggi, seperti yang terjadi sekarang," ungkap Asward.

Menurut dia, gelombang tinggi dengan cuaca yang buruk sudah sering terjadi di Lingga, apalagi pada saat musim angin selatan.

"Hampir setiap tahun terjadi seperti ini, terutama pada musim angin selatan dan utara" katanya.

Beberapa penumpang feri di Lingga dengan tujuan Tanjungpinang mengatakan, pihak Syahbandar melarang operator transportasi laut berlayar tadi pagi, karena gelombang tinggi dan angin kencang.

Penumpang tidak protes padakebijakan itu, karena menyadari larangan itu demi keselamatan perjalanan mereka dari Lingga menuju Tanjungpinang.

Feri baru berlayar setelah ombak tidak terlalu besar, hujan mulai reda dan angon tidak terlalu kencang.

"Feri ditunda berlayar sekitar satu jam. Setelah cuaca kembali normal feri baru diizinkan berlayar," ungkap salah seorang penumpang feri rute Lingga-Tanjungpinang, Yanto.

Di Lingga terdapat empat feri yang setiap hari berlayar membawa penumpang ke Tanjungpinang.

Wilayah Lingga, kabupaten di tenggara Tanjungpinang ibukota Provinsi Kepri terdiri dari perairan laut yang berbatasan dengan Provinsi kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Jambi.

Jarak tempuh dengan feri reguler dari Tanjungpinang ke Dabo Singkep dan Daik ibukota Lingga rata-rata 4-5 jam.(*)

(T.KR-NP/A013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011