Jakarta (ANTARA News) - Minimnya berita positif di pasar global mendorong pelaku pasar menempatkan nilai asetnya pada mata uang aman seperti dolar AS sehingga rupiah kembali melemah pada Senin sore.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Senin sore melemah 24 poin menjadi 8.548 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai 8.524.

Analis PT Indosurya Asset Management Reza Priambada mengatakan, ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global mendorong pelaku pasar uang lebih memilih masuk ke dalam dolar AS yang dianggap kuat.

"Minimnya isu positif serta gejolak ekonomi global yang masih belum menentu membuat pelaku pasar aktif masuk pada dolar AS sehingga mata uang itu menguat termasuk pada mata uang lain seperti mata uang Euro," kata dia.

Ia menambahkan, meski minim berita positif, rupiah masih mempunyai ruang penguatan didukung oleh fundamental ekonomi dalam negeri yang diekspektasikan positif.

"Peluang penguatan rupiah masih ada pada semester kedua tahun ini dibanding semester pertama 2011 sejalan dengan berlanjutnya dana asing yang masuk didorong oleh positifnya ekonomi dalam negeri," ujar dia.

Sementara, analis riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, kendati dolar AS mengalami penguatan namun, dollar AS juga dibayangi tekanan karena ancaman penurunan peringkat hutang oleh lembaga pemeringkat hutang.

Ia menambahkan, ancaman itu akibat pemerintah AS dan Kongres masih belum sepakat mengenai kenaikan batas atas hutang AS yang akan mencapai limit pada 2 Agustus 2011 nanti.

"Alhasil, para pelaku pasar nantinya akan mencari `safe haven` lain di luar dollar AS yakni emas, Yen Jepang dan Franc Swiss dimana kita melihat ketiga instrumen ini menguat beberapa hari belakangan," kata dia.

(KR-ZMF/S025)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011