Persiapan di lapangan sudah cukup bai
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan kesiapan Indonesia dalam penyelenggaraan 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali kepada perwakilan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Indonesia menyatakan kesiapan sebagai tuan rumah GPDRR 2022 untuk mendorong negara di seluruh dunia dapat terhubung, berkolaborasi dan berbagi ide serta pengetahuan terkait pengurangan risiko bencana untuk dunia yang lebih tangguh secara berkelanjutan dan merata," kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers GPDRR yang diikuti secara daring melalui aplikasi Zoom di Jakarta, Rabu.

Laporan itu disampaikan Muhadjir kepada perwakilan khusus Sekjen PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori di Gedung Kemenko PMK Jakarta Pusat.

Kehadiran perwakilan pejabat PBB kali ini untuk meninjau persiapan penyelenggaraan GPDRR yang direncanakan digelar di Nusa Dua Bali pada 23-28 Mei 2022.

Baca juga: Bali dipilih jadi lokasi pertemuan internasional GPDRR 2022

Baca juga: Presiden minta penyelenggaraan GPDRR 2022 di Bali dipersiapkan matang


Muhadjir mengatakan Pemerintah Indonesia juga berkomitmen menyelenggarakan pertemuan internasional yang aman dan menyenangkan di tengah kondisi COVID-19 dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pada pekan lalu Menko PMK berserta pejabat terkait telah meninjau lokasi penyelenggaraan kegiatan di Bali untuk memastikan persiapan dan keamanan kedatangan para delegasi serta menyelenggarakan rapat tingkat menteri yang tergabung dalam kepanitiaan penyelenggara GPDRR 2022.

"Saya nyatakan persiapan di lapangan sudah cukup baik dan akan semakin ditingkatkan," katanya.

Sejumlah upaya juga terus disiapkan termasuk aspek keamanan dalam upaya mengantisipasi ancaman, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, pengurangan risiko bencana, kerja sama penanganan pandemi COVID-19 di lokasi acara hingga penanganan lainnya, kata Muhadjir.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan penyelenggaraan GPDRR 2022 merupakan wujud kolaborasi tingkat kementerian/lembaga dalam mendorong pemulihan ekonomi lokal dan nasional.

GPDRR juga dapat menjadi model penyelenggaraan kegiatan internasional di era new normal dan merefleksikan kepercayaan komunitas internasional atas kepemimpinan Indonesia dalam isu kebencanaan dunia.

Ia mengatakan Indonesia sebagai tuan rumah GPDRR akan mendorong pembahasan implementasi kerangka kebijakan, merekomendasikan kebijakan, menyoroti praktik baik, dan meningkatkan kesadaran terhadap pengurangan risiko bencana.

"Hasil pertemuan akan disintesiskan pada tinjauan ringkasan tingkat dunia dan akan berkontribusi pada tinjauan jangka menengah antarpemerintah yang dijadwalkan pada 2023," katanya.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi akibat dampak COVID-19, kata Muhadjir, pemerintah akan menyiapkan konsep penyelenggaraan yang berdampak pada produk domestik regional bruto dengan melibatkan UMKM dan mengoptimalkan kawasan wisata sebagai kunjungan tamu undangan.

Sebagai informasi, pertemuan internasional GPDRR di Bali akan dilakukan dengan konsep pertemuan fisik, dan dalam jaringan.

Rencananya dihadiri oleh 4.000 hingga 5.000 orang peserta dari 193 perwakilan negara. Pertemuan ini rencananya akan diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Baca juga: Kepala BNPB: GPDRR 2022 bakal bangkitkan pariwisata Bali pascaCOVID-19
 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022