Bangli (ANTARA News) - Korban luka-luka dalam bentrokan antarwarga di Bangli, Bali, bertambah dari empat menjadi sekitar tujuh orang.

"Sampai saat ini korban mencapai 7 orang, kami masih mendata biarkan kami bekerja dulu, " kata Kepala Bagian Binamitra Polres Bangli, AKP Agung Dewa Rai, Selasa malam.

Selain korban luka, kata Dewa Rai, sampai malam ini Polres Bangli juga masih mendata identitas seorang warga Songan yang meninggal akibat bentrok itu.

"Sabar ya, kami masih bekerja," katanya ketika dihubungi Antara sekitar pukul 21.59 Wita.

Terpenting, kata dia warga Songan sudah kembali ke desanya dengan dikawal pasukan Brimob Polda Bali. "Situasi sudah kondusif," jelasnya.

Salah satu warga Kota Anak Agung, Bagus, mengatakan, kejadian ini merupakan kali pertama di Bangli. Tanda-tanda bakal terjadinya hal itu sudah tertlihat sejak beberapa minggu lalu.

Menurut Bagus, semestinya setelah ada tanda-tanda petugas bersenjata lengkap langsung dihadirkan. Sehingga bentrok fisik tidak sampai terjadi.

Begitupula dengan penanganan oleh pemerintah, gejala tidak baik sudah terlihat sejak tiga minggu lalu. Saat kejuaraan sepak bola Gita Santi antara Songan bertemu dengan Purwaka Banjar Kawan. Setelah permainan selesai sempat terjadi saling ejek antarsuporter.

Polisi yang mengawal suporter Songan telah mengarahkan agar iring-iringan kendaraan melalui Jalan Merdeka dan Nusantara. Tidak melalui Jalan Ngurah Rai.

Namun belasan pemuda asal SOngan memaksa menerobos masuk kea rah utara dan terjadi bentrok fisik. Sayangnya, pemerintah kurang tanggap dan tidak mempertemukan kedua tokoh masyarakat.

Akibatnya, bentrok susulan kembali terjadi. Tetapi kini bukan lagi antara warga Banjar Kawan dengan Songan. Namun melibatkan seluruh warga di kota .

"Jika masalah ini tidak segera dicairkan, maka kejadian sama bisa saja terjadi lagi," jelasnya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011