Pasar Jepang terseret oleh penurunan kontrak berjangka AS pagi ini, yang jatuh karena kerugian di saham Meta di luar jam perdagangan.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang menghentikan kenaikan beruntun empat hari pada Kamis, tertekan oleh pelemahan indeks berjangka Nasdaq, sementara investor menjual saham teknologi di tengah kekhawatiran atas bisnis game Sony Group dan penurunan laba kuartalan Panasonic.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 1,06 persen atau 292,29 persen menjadi menetap di 27.241,31 poin, sedangkan indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,86 persen atau 16,64 poin menjadi berakhir di 1.919,92 poin.

Ketiga indeks acuan Wall Street berakhir lebih tinggi semalam, tetapi suasana berubah suram dalam perdagangan pasca-pasar reguler ketika pemilik Facebook, Meta Platforms Inc, anjlok sebanyak 22 persen setelah gagal memenuhi estimasi laba para analis dan membukukan kenaikan lebih lemah dari perkiraan.

Baca juga: Saham Jepang naik, reli Wall Street picu perburuan ekuitas murah

"Pasar Jepang terseret oleh penurunan kontrak berjangka AS pagi ini, yang jatuh karena kerugian di saham Meta di luar jam perdagangan," kata Takatoshi Itoshima, ahli strategi di Pictet Asset Management.

"Dan, perusahaan Jepang tampaknya telah kehilangan momentum mereka," kata Itoshima, menambahkan perkiraan beberapa perusahaan kuat tetapi pertumbuhan laba secara keseluruhan telah melambat.

Saham Sony Group merosot 6,08 persen setelah empat sesi berturut-turut naik, karena kekhawatiran tentang bisnis game perusahaan muncul kembali di tengah kekurangan komponen dan persaingan dari pesaing yang lebih besar.

Baca juga: Saham Australia berakhir melemah, indeks ASX 200 tergerus 0,14 persen

Panasonic kehilangan 6,86 persen setelah konglomerat industri itu membukukan penurunan laba operasi kuartal ketiga yang lebih besar dari perkiraan sebesar 44 persen.

Saham kelas berat teknologi lainnya juga turun, dengan pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron kehilangan 2,3 persen dan platform teknologi medis M3 Inc terpuruk 9,19 persen.

Japan Airlines kehilangan 1,91 persen setelah maskapai memperkirakan kerugian bersih tahunan sebesar 146 miliar yen, dan saingannya ANA Holdings melemah 0,88 persen.

Melawan tren, NTT menguat 1,68 persen setelah sebuah laporan mengatakan laba operasi perusahaan telepon itu selama sembilan bulan hingga Desember akan naik 3,0 persen menjadi sekitar 1,55 triliun yen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022