Makassar (ANTARA) - Pemerintah Inggris mendorong digital inklusif di Kawasan Timur Indonesia (KTI) melalui kegiatan Festival Digital Inklusif 2022 untuk pemuda, perempuan dan penyandang disabilitas.

"Festival Digital Inklusif 2022 terdiri dari serangkaian sesi virtual, bagian dari program bernilai Rp2 miliar yang didanai oleh Pemerintah Inggris," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Mr Owen Jenkins dalam keterangan persnya di Makassar, Kamis.

Baca juga: Kesenjangan digital perlu diatasi demi dorong digitalisasi inklusif

Dia mengatakan, festival secara virtual di tiga titik yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Gowa itu mengusung tema “Pemberdayaan Perempuan dan Penyandang Disabilitas”.

Menurut dia, program ini merupakan bagian dari paket dukungan yang diberikan pemerintah Inggris untuk sektor teknologi dan digital Indonesia.

Baca juga: Presidensi G20 dorong transformasi digital inklusif

Berkaitan dengan hal tersebut, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bersama dengan Berdaya Bareng menggelar “Festival Digital Inklusif 2022” dengan memberikan keterampilan digital yang akan direlay di tiga wilayah di Sulawesi Selatan diikuti sekitar 200 orang peserta.

Festival Digital Inklusif 2022 ini, lanjut Owen Jenkins, akan menampilkan serangkaian sesi webinar yang berfokus pada pengembangan karir dan bisnis yang menyasar kelompok pemuda, perempuan dan penyandang disabilitas.

Baca juga: Kominfo dorong inovasi digital berbasis pemberdayaan masyarakat

"Acara ini diadakan pada 4-5 Februari 2022 dan merupakan bagian dari proyek untuk mendorong peningkatan literasi digital bagi kelompok-kelompok termarjinalkan di KTI," paparnya.

Program ini berfokus pada peningkatan literasi digital dan inklusifitas dalam mengakses teknologi. Dua aspek ini sangat penting sebagai dasar untuk pembangunan ekosistem digital, meningkatkan keterampilan digital dan membuka lebih banyak peluang untuk kewirausahaan.

Kondisi ini dinilai oleh Dubes telah menjadi tantangan dalam percepatan pembangunan sosial dan ekonomi dalam situasi pandemi COVID-19.
Tahap pertama pada program ini telah selesai pada Desember 2021.

Sebanyak 193 orang telah dilatih dan diberdayakan selama tahap ini, dengan komposisi 135 pemuda, 126 perempuan, dan 27 penyandang disabilitas yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Maros.

Selama pelatihan, peserta dibekali dengan berbagai keterampilan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital mereka, seperti pengetahuan terkait perlindungan data, etika berinternet, dan literasi keuangan.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022