Semoga pembangunannya berjalan lancar dan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan genangan air
Jakarta (ANTARA) - Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara mensosialisasikan rencana pengerjaan tiga polder di antaranya Polder Muara Angke dan Polder Kali Asin di Kelurahan Pluit, serta Polder Teluk Gong di Kelurahan Pejagalan, yang diperkirakan hingga Desember 2022.

"Saat ini masih dalam tahapan sosialisasi kepada masyarakat mengenai rencana pembangunan polder yang diharapkan dapat mengurangi risiko genangan air di  Kelurahan Pluit dan Pejagalan," ujar Camat Penjaringan, Depika Romadi, di Aula Kantor Kecamatan Penjaringan, Kamis.

Adapun tahap pengerjaan polder yang disosialisasikan meliputi, pembangunan rumah pompa dan panel, rumah genset dan trafo, rumah jaga, pengerukan waduk, pipa outlet, tanggul, dan kelengkapan lainnya.

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Penjaringan, Hilda Damayanti, mengatakan Kecamatan Penjaringan menyambut baik adanya sosialisasi pembangunan ketiga polder tersebut. "Semoga pembangunannya berjalan lancar dan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan genangan air," ujar Hilda.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara mencanangkan pembangunan dan rehabilitasi tiga polder di Kecamatan Penjaringan dan satu polder di Kecamatan Pademangan, dengan perkiraan dikerjakan mulai pertengahan Februari hingga Oktober 2022.

Pembangunan dan rehabilitasi polder dilakukan untuk mengendalikan banjir dan abrasi di kawasan tersebut.

Namun, Pelaksana tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Utara, Ardan Solihin, mengatakan, untuk mewujudkan pembangunan atau rehabilitasi polder Muara Angke, Polder Teluk Gong, dan Polder Mangga Dua, di Kota Jakarta Utara, perlu juga sosialisasi kepada masyarakat.

Untuk itu, Pemkot Jakarta Utara mengundang Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait dalam rapat itu agar turut membantu terlaksananya sosialisasi program pembangunan polder sekaligus saling bersinergi dalam pembangunan polder tersebut.

"Kami juga mengundang camat dan lurah, karena pelaksanaan pertama adalah sosialisasi kepada warga, khususnya tokoh-tokoh masyarakat, untuk mengetahui di wilayahnya sedang ada pembangunan polder," katanya. 

Menurut Hilda, tanpa adanya sosialisasi, dikhawatirkan kendaraan yang hilir mudik dapat mengganggu aktivitas warga.  "Peran camat dan lurah membantu mensosialisasikan ke wilayahnya. Dengan kerjasama ini semua komponen tingkat kota saling sinergi, saling berkolaborasi," tuturnya.

Baca juga: Belasan polisi atur lalu lintas di lokasi pembangunan polder di Jakut
Baca juga: Rekayasa lalin di Kelapa Gading selama pengerjaan polder mulai Kamis

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022