Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meyakini target investasi 2011 sebesar Rp240 triliun akan tercapai, sementara hingga semester I 2011 realisasi investasi sudah mencapai Rp115,6 triliun.

"Meskipun hingga setengah tahun pertama 2011 realisasi investasi baru mencapai 48,16 persen, namun optimistis target sampai akhir tahun bakal tecapai," kata Kepala BKPM Gita Wirjawan di Jakarta, Kamis.

Menurut Gita, tren investasi pada kuartal I dan II biasanya pada posisi "slow" namun dalam enam bulan berikutnya akan bangkit hingga akhir tahun.

"Tradisinya seperti itu. Realisasi investasi akan mencapai puncak pada kuartal III dan kuartal IV," katanya.

Menurut catatan BKPM total realisasi investasi semester I 2011 mencapai Rp115,6 triliun berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp33 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp82,6 triliun.

Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya tren PMDN melonjak 50,7 persen, sedangkan realisasi PMA tumbuh 16,2 persen.

"Ini sudah cukup mencerminkan bahwa pada dua triwulan berikutnya juga akan meningkat," tegasnya.

Pada investasi PMA, saat ini sejumlah negara seperti Korea Selatan dan India sangat antusias menanamkan modalnya yang diperkirakan bakal menggeser dominasi negara lainnya dalam investasi terbesar di Indonesia.

Realisasi investasi PMA pada semester I 2011 berdasarkan lokasi yaitu Jawa Barat sebesar 2 miliar dolar AS, DKI jakarta 1,5 miliar dolar AS, Papua 0,8 miliar dolar AS, Banten 0,8 miliar dolar AS, dan Sumatera Selatan 0,5 miliar dolar AS.

"Papua dan Sumatera Selatan menjadi pemain baru dalam target investasi di daerah. Ini menandakan hal positif bahwa investasi tidak lagi di dominasi Pulau Jawa," ujarnya.

Secara keseluruhan, kata Gita, sektor infrastruktur dan manufaktur masih menjadi primadona investasi PMA maupun PMDN.

"Dari sisi demografi dan pasar Indonesia yang sangat besar, sehingga banyak investor yang memilih berinvestasi dalam jangka menegah dan panjang," ujarnya.

Meski demikian, perlu upaya berlanjut untuk terus melakukan sosialisasi iklim investasi termasuk menghilangkan perda-perda bermasalah yang tidak mendukung masuknya investasi ke dalam negeri.(*)
(T.R017/R007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011