Ketersediaan bahan pokok itu kuncinya selain sisi produksi, juga sisi distribusinya
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Hirawan meminta pemerintah bisa mengantisipasi ketersediaan bahan pokok seiring peningkatan kasus COVID-19 akibat varian Omicron.

"Melonjaknya kasus harian kemungkinan akan kembali memaksa pemerintah untuk memberlakukan kebijakan pembatasan dan pengetatan mobilitas masyarakat," ujar Fajar kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Dengan demikian, terdapat potensi kenaikan harga bahan pokok akibat berkurangnya mobilitas manusia dan membuat kelangkaan berbagai bahan pokok.

Ia menilai pemerintah harus memastikan jalur distribusi kebutuhan pokok tidak terganggu, jika nantinya terjadi pembatasan mobilitas ataupun menurunnya kembali kegiatan masyarakat akibat kekhawatiran terhadap Omicron.

Baca juga: Ketua DPR RI: Kendalikan harga bahan pangan pokok

"Ketersediaan bahan pokok itu kuncinya selain sisi produksi, juga sisi distribusinya," ujar Fajar.

Selain itu Fajar mengatakan diperlukan bantuan sembako dari pemerintah jika memang nantinya akan ada pembatasan kembali akibat COVID-19 varian Omicron, meski pada dasarnya sudah terdapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Kebijakan ini harus diperluas cakupannya dan perlu ada perlakuan khusus di masa pembatasan mobilitas, jika memang diberlakukan lagi," ungkap dia.

Di sisi lain, lanjut dia, kenaikan kasus Omicron pun berpotensi mempengaruhi ketenagakerjaan di Tanah Air, terutama dari segi pengangguran.

Untuk mengantisipasi masalah ini, kata dia, perlu ada skema bantuan sosial khusus memfasilitasi pekerja yang rentan kehilangan pekerjaan walaupun bersifat sementara, agar setidaknya masyarakat tersebut dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.

Baca juga: Kemendag paparkan harga rata-rata kebutuhan pokok di 216 pasar rakyat

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022