Jakarta (ANTARA) - Platform streaming asal China, Tencent Video, pada Minggu (6/2) waktu setempat telah memulihkan bagian akhir film “Fight Club” (1999) sama seperti film aslinya.

Sebelumnya pada bulan lalu, layanan streaming itu menuai protes di media sosial karena mengubah akhir film garapan sutradara David Fincher itu.

Baca juga: Edward Norton kumpulkan 425 ribu dolar AS untuk pengungsi Suriah

Dalam versi yang telah diedit, sang narator (diperankan oleh Edward Norton) masih membunuh alter ego imajinernya Tyler Durden, namun adegan berikutnya yang menunjukkan gedung-gedung tinggi yang dibom telah dipotong.

Sebagai gantinya, penonton diperlihatkan layar kosong dengan teks berisi kalimat bahwa pihak berwenang telah menang.

“Polisi dengan cepat menemukan seluruh rencana dan menangkap semua penjahat, berhasil mencegah bom meledak. Setelah persidangan, Tyler dikirim ke rumah sakit jiwa untuk menerima perawatan psikologis,” tulis teks itu.

Kini, Tencent telah memulihkan 11 dari 12 menit yang awalnya dipotong dari film berdurasi 137 menit itu. Satu menit yang masih hilang sebagian besar terdiri dari adegan seks antara karakter Pitt dan Bonham Carter.

Baca juga: MCU belum beri kepastian soal sekuel "Ant-Man"

Seorang juru bicara di Tencent tidak menanggapi permintaan komentar media.

Dikutip dari The Hollywood Reporter pada Senin, China memiliki aturan sensor untuk film yang beredar di negara tersebut, namun khusus untuk tindakan sensor yang mengubah akhir film jarang terjadi.

Pada 2018, film Hollywood “Bohemian Rhapsody” mendapatkan sejumlah penyensoran saat rilis secara teatrikal di China. Semua penyebutan mengenai homoseksualitas Freddie Mercury dipotong dari film.

“Bohemian Rhapsody” menghasilkan 14 juta dolar AS di China, tetapi kelompok hak asasi manusia secara vokal mengkritik 20th Century Fox karena membiarkan Beijing menayangkan versi yang tidak jelas.

Tahun lalu, “Friends: The Reunion” dari WarnerMedia juga mendapatkan sensor dengan beberapa adegan yang dipotong dari rilis online di China, termasuk cameo yang menampilkan Lady Gaga.

Bintang pop itu menjadi “persona non grata” atau orang yang tidak boleh dihadirkan di Tiongkok karena pertemuan singkat yang dia lakukan dengan Dalai Lama pada 2016.


Baca juga: Dave Bautista, Edward Norton bergabung di sekuel "Knives Out"?

Baca juga: Stephen Chow buat film "online" lewat kemitraan Tencent Video China

Baca juga: Rencana Tencent gabungkan Huya dan DouYu terganjal regulasi

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022