RSUD dan dinkes agar bersiap mengkonversi tempat tidur RS menjadi tempat tidur pasien COVID-19
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo memberikan arahan kepada seluruh pimpinan instansi atau organisasi perangkat daerah (OPD) dalam rangka mencegah dan mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.

Pengarahan dilakukan secara daring (zoom meeting) yang dipimpin langsung Bupati Sleman di Smartroom Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sleman, Senin.

Dalam pengarahanan tersebut, setidaknya terdapat tiga poin yang disampaikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yaitu antisipasi lonjakan COVID-19 yang perlu dilakukan seluruh instansi di Pemerintah Kabupaten Sleman seperti Dinas Kesehatan Sleman, BPBD Sleman, Dinas PMK, sampai dengan tingkat kapanewon (kecamatan) dan pemerintah kalurahan (desa).

Baca juga: Wabup Sleman resmikan bengkel kursi roda Ohana Indonesia

"RSUD dan dinkes agar dapat bersiap mengkonversi tempat tidur RS menjadi tempat tidur COVID-19 ke tingkat yang sama dengan puncak lonjakan kasus varian Delta dan melakukan audit terhadap pasien RS. Pasien tanpa gejala atau gejala ringan diminta untuk melakukan isolasi mandiri atau ke isolasi terpusat. Pastikan obat-obatan dan oksigen tersedia untuk penanganan COVID-19," katanya.

Ia mengatakan sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam rapat koordinasi dengan seluruh pejabat daerah, diinstruksikan Dinas Kesehatan, RSUD dan puskesmas agar berkolaborasi dengan semua pihak untuk dapat mengakselerasi vaksinasi dosis 2, vaksinasi anak dan booster terutama untuk lansia dan kelompok rentan.

Baca juga: Satgas COVID-19 Sleman kembali evakuasi belasan siswa ke Isoter

"Jika diperlukan, lakukan penyisiran secara 'door to door' dan langsung ke wilayah masyarakat. Juga termasuk pelaksanaan vaksinasi booster untuk lurah dan pamong kalurahan serta staf pamong kalurahan. Pelaksanaan vaksinasi dapat berkoordinasi dengan TNI dan Polri," katanya.

Kustini menjelaskan terkait kegiatan masyarakat dengan mendorong seluruh pihak untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan serta menyiapkan pengaktifan kembali posko PPKM mikro, penerapan dan penegakan PeduliLindungi.

"Satgas COVID-19 Satpol PP dan kecamatan dalam melakukan pemantauan tidak hanya memantau prokes dan jam operasional tetapi juga memantau kesesuaian dengan rekomendasi yang telah diterbitkan oleh Satgas COVID-19 serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi," katanya.

Baca juga: Pemkab Sleman pasang WiFi gratis setiap padukuhan

Bupati Sleman juga mendorong adanya koordinasi lintas sektor. Kunci penegakan prokes, penegakan PeduliLindungi, pencapaian cakupan vaksinasi adalah kekompakan, sinergi dan koordinasi lintas sektor.

"Satgas COVID-19 senantiasa melakukan analisis dan evaluasi rutin terjadwal dan melakukan koordinasi lintas sektoral. Selain itu, Koordinasi dengan Forkopimda, Forkopimkab dan Pemerintah Kalarahan agar benar-benar diperhatikan," katanya.

Selain itu, kata dia, pemantauan dan operasi lapangan bersama dengan TNI Polri agar dapat dilakukan dengan sinergi yang baik.

Baca juga: Satgas COVID-19 Sleman evakuasi puluhan pasien ke selter asrama haji

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022