Makassar (ANTARA News) - Perusahaan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjual sahamnya kepada masyarakat umum (go public) masih minim, yakni baru dua unit manajemen, meskipun Pusat Informasi Penanaman Modal (PIPM) Makassar gencar melakukan sosialisasi.

"Dari ratusan perusahaan di Sulsel, tercatat baru dua perusahaan yang go public, yakni PT Inco dan PT GMTD," kata Kepala Divisi Pemasaan PIPM Makassar, Fahmin Amirullah, di Makassar, Selasa.

Masih minimnya perusahaan go public, menurut dia, selain karena persoalan manajemen perusahaan belum siap, juga karena faktor persetujuan dari para pemegang belum ada kesepakatan.

Namun, ia mengemukakan, dari sejumlah perusahaan yang sudah mendapat sosialisasi dari pihak PIPM Makassar, lanjut dia, Bank Pembanguna Daerah (BPD) Sulsel dinilai yang paling berpotensi untuk masuk ke bursa efek.

"BPD Sulsel dapat mengikuti jejak Bank Jabar Banten. Apalagi beberapa jenjang persyaratan masuk ke bursa sudah dipenuhi," katanya.

Persyaratan yang sudah dipenuhi BPD Sulsel itu, di antaranya sudah turun bursa dengan memiliki obligasi sebesar Rp400 miliar dan Rp100 miliar Sukuk. Hanya saja, saham yang dimiliki BPD Sulsel itu belum dilepas ke publik.

Salah satu pertimbangan, Fahmin memprediksi, karena BPD Sulsel yang merupakan kesatuan dari BPD sejumlah daerah di Sulsel belum ada kesepakatan dari pemegang sahamnya.

Mengenai persyaratan suatu perusahaan agar dapat go public, menurut dia, di antaranya perusahaan tersebut minimal beroperasi lima tahun dan memiliki total aset tidak kurang dari Rp500 miliar.

Di Sulsel tercatat dua perusahaan berskala besar yang sudah memenuhi persayaratan tersebut, yakni PT Bosowa Group dan PT Kalla Group, namun kedua perusahaan itu hingga saat ini belum mengambil kebijakan go public. (T.S036/A027)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011