Manado (ANTARA) - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan perusahaan daerah yang go public akan mampu menopang perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

  "Kami melihat potensi di Sulut sangat besar, sehingga kami ingin mengedukasi perusahaan daerah agar bisa masuk pasar modal," kata Nyoman, di Manado, Kamis.

Nyoman mengatakan sampai saat ini hampir 900 perusahaan yang sudah go public dan hanya satu perusahaan dari Sulut yakni PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk.

Dia menjelaskan PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk mampu memberikan sumbangan pada PDRB Sulut sebesar Rp157 juta, untuk Kota Manado Rp43,92 juta dan untuk Pemkab Minahasa Selatan sebesar Rp10,52 juta atau hampir satu persen dari total PDRB Minsel.

Ia menjelaskan hal ini membuktikan bahwa masuk ke pasar modal akan memberikan dampak besar bagi daerah karena sebagai perusahaan terbuka, pajak pasti harus dibayarkan.

Untuk masuk ke pasar modal, katanya, bukan nanti menunggu perusahaan menjadi besar, namun dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah bisa IPO.

"Jangan khawatir dan takut untuk masuk pasar modal," jelasnya.

Dia menjelaskan nanti BEI akan memberi fasilitas beserta mendukung dan mengawasi segala aktivitas yang terjadi dalam efek.

Kemudian, membuat rancangan anggaran rutin tahunan dan mencatat laba dengan membuat laporan ke OJK, selaku pengawas pasar modal.

Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan perusahan yang go public. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

Menghentikan perdagangan ketika menemukan bukti pelanggaran oleh emiten, dan mencabut hak efek atas pelanggaran efek tertentu.

"Jadi, BEI, mengajak perusahaan daerah dan UMKM agar bisa masuk pasar modal dan dipastikan akan naik kelas," ungkapnya.

Baca juga: BEI siap fasilitasi pelaku usaha Sulut masuk pasar modal

Baca juga: Wapres ingatkan pelaku sektor keuangan serius jaga kepercayaan publik


Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023