Penandatanganan kerja sama jual dan beli listrik tersebut dilakukan Dirut PLN, Dahlan Iskan, dan Presdir Hankook, Lee Ho Gun, di Jakarta, Kamis.
Direktur Manajemen Bisnis dan Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, mengatakan bahwa Hankook akan mendapatkan layanan khusus berupa jaminan tidak terkena pemadaman meski terjadi desifit pasokan listrik.
"Kalaupun ada pemadaman, merupakan opsi terakhir," katanya.
Dengan pelayanan "premium" itu, lanjutnya, Hankook dikenakan tarif listrik lebih mahal yakni Rp745 per kWh atau lebih tinggi dibandingkan tarif industri normal Rp605 per kWh.
Menurut dia, tarif premium tersebut mengacu Peraturan Menteri ESDM No 7 Tahun 2010 tentang Tarif Listrik PLN.
"Permen tersebut memungkinkan pelanggan memperoleh pelayanan khusus dengan tarif khusus pula. Pola ini dilakukan secara b to b," katanya.
Murtaqi mengatakan, sampai saat ini, PLN sudah menandatangani layanan khusus dengan 27 perusahaan di antaranya pabrik Semen Gresik di Tuban dan pabrik semen Holcim di Tuban.
Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, menambahkan, investasi pelayanan khusus untuk Hankook tersebut mencapai Rp200 miliar.
"Sebanyak 80 persen ditanggung Hankook dan 20 persen PLN," katanya.
Menurut dia, Hankook akan mendapat layanan khusus dengan kapasitas daya sebesar 60 MVA.
Tahapannya, 30 MVA akan masuk pada Maret 2012 dan selanjutnya bertambah menjadi 60 MVA pada Agustus 2015.
Pasokan listrik ke Hankook yang berlokasi di kawasan industri di Cikarang, Jawa Barat, memakai tegangan tinggi 150 KV.
Lee Ho Gun mengatakan, pabrik Hankook di Cikarang tengah yang berkapasitas 20 juta unit ban masih dalam tahap pembangunan dengan nilai investasi 1,1 miliar dolar AS.
"Ini pabrik pertama kami di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Hankook sudah mempunyai pabrik ban di Korea Selatan, China, dan Hungaria dengan kapasitas total 80 juta unit ban.
(K007/M012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011